-->

Notification

×

Iklan

Antisipasi Dampak Elnino, Distan Kota Bima Jalankan Sejumlah Program Bantuan

Friday, October 13, 2023 | Friday, October 13, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-10-13T11:57:17Z

 

Kadistan Kota Bima, Ir H Syarafuddin, MM.




Kota Bima, Garda Asakota.-

 


Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Bima, Ir H Syarafuddin, MM., menjelaskan dalam menghadapi dampak elnino, Distan Kota Bima memiliki sejumlah program baik yang bersumber dari bantuan APBN maupun yang bersumber dari APBD II.

 


Dari APBN atau dari Kementerian Pertanian ada usulan untuk program jagung untuk musim penghujan kedepan dengan usulan sekitar 6 ribu hektar.

 


“Itu juga sudah diusulkan ke kementerian dalam rangka mengurangi dampak elnino ini. Mudah-mudahan tidak ada kendala karena adanya masalah di Pusat,” terang Syarafuddin kepada sejumlah wartawan, Senin 09 Oktober 2023.

 


Beberapa program lainnya untuk mengantisipasi dampak elnino menurutnya baru-baru ini juga ada pemberian bantuan dari pusat berupa pupuk cair sebanyak kurang lebih 20 ribu botol.

 


“Bantuan tersebut sudah dibagikan ke masyarakat dalam rangka persiapan tanam padi dan jagung yang akan datang,” terang pria yang baru menjabat tiga (3) bulan sebagai Kadistan Kota Bima.

 


Selain itu menurutnya, ada juga pemberian bantuan sayur-sayuran, bibit, dan juga kelengkapan menanam cabe yang diberikan kepada tiga (3) kelompok seperti di Kolo, dan lainnya untuk mengantisipasi Elnino.

 


“Khusus mengantisipasi Elnino, Distan Kota Bima juga menerima bantuan berupa benih padi sekitar 8 ton benih padi yang disalurkan kepada 360 kelompok masyarakat,” cetusnya.

 


Tahun ini juga, lanjutnya, Distan Kota Bima menerima bantuan tanaman tembakau untuk sekitar 15 hektar untuk di Jatibaru, Kolo, Oi Fo’o, Nitu, dan Lampe.

 


“Alhamdulillah sekarang sudah panen untuk tahap I,” timpalnya.

 


Ada juga program Smart Green House yakni program pengembangan sayur-sayuran di rumah hijau yang dibangun dengan bambu dan dikelola oleh kelompok.

 


Luas areal pertanian di Kota Bima, menurutnya, berjumlah sekitar 1.500 hektar.

 


Dari luas areal lahan tersebut, menurutnya, ada sebagian yang terdampak elnino.

 


“Karena suhu panas cukup tinggi, ada juga sebagian tanaman yang tumbuh lama, mati terkena suhu panas,” ujarnya.

 


Pada areal tanam tersebut, menurutnya, selain menanam padi, ada juga yang menanam bawang seperti di Kolo, dan sayur-sayuran serta tembakau pada areal lainnya.

 


Sementara berkaitan dengan program untuk mengantisipasi adanya inflasi dan stunting, Kadistan mengaku ada beberapa program yang dilakukan seperti P2L.

 


Program P2L ini menurutnya merupakan program pemanfaatan lahan untuk ditanami sayur-sayuran.

 


Bentuk kegiatannya ada yang berupa rumah bibit dan ada yang berupa pengembangan sayur mayur.

 


Program tersebut bersumber dari Kementerian dan diberikan kepada kelompok secara langsung dengan nilai Rp50 juta per kelompok.

 


Program ini tersebar di sejumlah Kelurahan yang terbagi kedalam 12 paket seperti di Jatiwangi, Jatibaru, Tanjung, Pane, Manggemaci dan ada juga di bagian timur Kota Bima.

 


“Ada yang sudah selesai dilakukan, ada yang sedang berproses dan ada yang sedang berjalan,” pungkas Syarafuddin. (GA. Im*)

×
Berita Terbaru Update