-->

Notification

×

Iklan

Hari Ini, Gubernur Berencana Bentuk Pansel Lelang Jabatan

Wednesday, February 24, 2021 | Wednesday, February 24, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-03-13T12:35:07Z

 

Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD NTB, Sembirang Ahmadi.


Mataram, Garda Asakota.-


Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB, hari ini berencana akan mulai membentuk Panitia Seleksi (Pansel) pengisian Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Eselon II. Sebagaimana diberitakan sebelumnya, sejumlah jabatan pimpinan tinggi pratama di lingkup Pemprov NTB seperti di Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora), Dinas Perkim, Bakesbangpoldagri, Direktur RSUD NTB, dan lainnya hanya ditempati oleh Pelaksana Tugas (Plt) dan ini dinilai berimplikasi pada tidak maksimalnya kinerja birokrasi.


“Informasinya besok, (hari ini, red.) akan segera dibuka Pansel Lelang Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama Eselon II. Itu informasi yang barusan saya dapat dari pak Gubernur. Tidak dibentuknya Pansel sebelumnya karena harus mendapatkan izin terlebih dahulu dari KASN. Informasi yang kami dapat, izin itu yang lama ditunggu. Sekarang sudah ada dan Insha Alloh, mulai besok (hari ini, red.), akan dibuka Panselnya,” ujar Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) DPRD NTB, Selasa 23 Februari 2021.


Rencananya pembentukan Pansel ini menurut pria yang juga merupakan Ketua Komisi III Bidang Anggaran DPRD NTB ini selain mengisi jabatan pimpinan tinggi pratama yang di Plt-kan, sekaligus untuk mengisi jabatan yang ditinggalkan oleh beberapa pejabat yang akan memasuki usia pensiun.


“Ini ada hikmahnya juga sih karena ada beberapa pejabat yang pensiun juga sehingga bisa langsung diisi,” imbuhnya.


Teguran dari KASN pada gelaran mutasi dan rotasi sebelumnya, kata Sembirang, membuat Pemprov juga cenderung berhati-hati dalam melakukan pergantian dan pengisian jabatan.


“Jadi gak etis kalau setiap mutasi ada teguran. Justru itu yang harus kita jaga. Meskipun teguran tersebut tidak memiliki implikasi namun secara administratif perlu kita perhatikan. Itu adalah salah satu alasan teknisnya sehingga BKD sangat hati-hati dalam melakukan mutasi. Kalau Pak Gubernur kan hanya mengeksekusi sementara pertimbangan-pertimbangan teknisnya kan dari BKD,” ujarnya.


Sebagaimana dimuat Garda Asakota sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB didorong agar segera mengisi dan atau menetapkan secara definitif jabatan-jabatan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang hingga kini masih diisi dengan Pelaksana Tugas (PLT).


“Ada sejumlah OPD dan Badan Layanan yang hingga kini masih di PLT-kan seperti Rumah Sakit Umum Daerah Provinsi, Bakesbangpoldagri, Perumahan dan Permukiman, Dinas Pertanian, Dispora, harusnya segera diisi dan didefinitifkan apalagi ditengah situasi pandemi seperti sekarang ini keberadaan pejabat definitif itu sangat urgen dan strategis dalam menjalankan program yang ada,” terang Ketua Komisi I DPRD NTB, Syrajuddin, SH., kepada sejumlah wartawan, Senin 22 Februari 2021.


Terlalu lama jabatan strategis seperti Rumah Sakit Umum Daerah  di PLT-kan, menurut mantan Wakil Ketua DPRD Kabupaten Dompu ini, akan berimplikasi pada sulitnya koordinasi antara OPD terkait dengan Lembaga Dewan dalam rangka pengalokasian anggaran yang dibutuhkan oleh OPD tersebut dalam pencegahan dan pengentasan penyakit Covid19.


“Mestinya OPD tersebut harus segera diisi dengan pejabat definitif, apalagi OPD tersebut sangat strategis. Termasuk Bakesbangpoldagri yang sudah lama di PLT-kan dan OPD-OPD lainnya. Pertanyaannya, apa yang menjadi penyebab hingga jabatan-jabatan ini dibiarkan lowong terlalu lama? kenapa sumber daya manusia (SDM) yang ada tidak dimanfaatkan?. Padahal Pemprov tidak kekurangan SDM untuk menempati posisi dan jabatan tersebut,” sorot politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini.


Pihaknya meminta kepada Pemprov NTB agar dapat bersikap tegas dalam melakukan penataan birokrasi ini sehingga tujuan birokrasi itu dapat tercapai dengan baik.


“Mestinya harus ada ketegasan dan kejelasan dalam penataan birokrasi itu. Sehingga apa yang menjadi tujuan birokrasi ini dapat tercapai dengan baik,” tegas Syrajuddin.


Sementara itu, Wakil Ketua Komisi I DPRD NTB, H Abdul Hafid, mengaku sangat kecewa dengan tidak maksimalnya penyelenggaraan pemerintahan dimasa pandemi seperti sekarang ini.


“Banyaknya OPD yang hanya diisi dengan PLT ini bukti tidak maksimalnya penyelenggaraan pemerintahan. Padahal OPD-OPD tersebut adalah OPD yang sangat strategis dalam pemerintahan. Padahal kita tidak kekurangan SDM yang berkualitas untuk menempati posisi dan jabatan-jabatan tersebut. Pembiaran seperti ini sama halnya dengan menumpuk masalah yang ada dan menjadi kendala utama dalam percepatan pembangunan di daerah,” kata Politisi Senior Partai Golkar NTB ini.


Pihaknya meminta kepada Pemprov NTB agar segera mengisi dan menetapkan pejabat definitif di OPD-OPD yang di PLT-kan.


“Harus segera diisi dengan pejabat definitif. Karena yang mengelola daerah ini adalah Sumber Daya Aparatur nya. Nah, kalau sumber daya aparaturnya lemah, maka hancurlah daerah ini,” pungkasnya. (GA. Im*).


Baca Berita Terkait Sebelumnya:


Banyak Kepala OPD yang di-PLT, Komisi I Minta Pemprov Segera Isi dan Definitfkan

https://www.gardaasakota.com/2021/02/banyak-kepala-opd-yang-di-plt-komisi-i.html

×
Berita Terbaru Update