Gubernur NTB, Dr Zulkeiflimansyah, saat melantik Tiga Pejabat Staf Ahli Lingkup Pemprov NTB, di RRU Kantor Gubernur NTB, Jum'at 19 Oktober 2018.
Mataram, Garda Asakota.-
Gubernur
dan Wakil Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah dan Dr Hj Sitti Rohmi Djalillah,
kembali melantik tiga pejabat eselon II Lingkup Pemerintah Provinsi NTB, di
Ruang Rapat Utama (RRU) Gubernur NTB, Jum’at 19 Oktober 2018.
Pelantikan
ketiga pejabat tersebut dilakukan berdasarkan Surat Keputusan (SK) Gubernur
NTB, Nomor: 821.2-1/945/BKD/2018 tentang Mutasi Pimpinan Tinggi Pratama di
Lingkup Provinsi NTB.
Ketiga
pejabat yang dilantik tersebut yakni Drs T Wismaningsih Drajadiah, menempati
jabatan Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Sosial Kemasyarakatan, Ir Andi Pramaria M
Si, menempati jabatan Staf Ahli Gubernur NTB Bidang Pemerintahan dan Aparatur,
Politik, Hukum dan Pelayanan Publik, sedangkan Ir H M Azhar MM, menempati
jabatan staf ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Keuangan, Infrastruktur dan
Pembangunan.
Dalam
Sambutannya, Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah, mengatakan jabatan Staf Ahli
tidak boleh dipersepsikan sebagai tempat yang tidak produktif. Oleh karenanya,
pria yang akrab disapa Bang Zul ini berharap agar ruang bekerja Staf Ahli
adalah ruang khusus tersendiri yang dilengkapi dengan staf dan sekretaris
tersendiri. “Sehingga ada dignity sebagai Eselon II yang juga sama dengan SKPD
yang lain. Apalagi tugas Staf Ahli itu cukup banyak,” kata Bang Zul.
Dengan
banyak dan padatnya acara Gubernur dan Wagub, Bang Zul berharap selain pada
tingkat atau Level Kadis SKPD yang menghadiri acara mewakili Gubernur dan Wagub
pada saat Gubernur dan Wagub memiliki acara atau agenda kerja yang tidak bisa
ditinggalkan, maka pihaknya berharap minimal Staf Ahli nantinya bisa mewakili
Gubernur dan Wagub.
“Oleh
karenanya keberadaan Staf Ahli kedepannya itu akan sangat produktif sekali dan
ketiga orang ini bukanlah orang baru yang akan membantu kami dalam
menyelesaikan permasalahan didalam pemerintahan,” imbuhnya.
Dalam
kesempatan itu, Doktor Zul juga menyampaikan rencananya berkaitan dengan
Pembentukan Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan Daerah, yang akan diisi
oleh ASN-ASN muda Eselon III yang memiliki produktivitas tinggi dan bisa
diproyeksikan kedepannya sebagai Calon-calon Kadis di masa yang akan datang.
“Agar
nanti kedepannya, siapa-siapa yang akan jadi Kepala Dinasnya itu tidak akan
lagi menjadi penuh misteri. Seperti menang lotere, entah datang dari mana, lalu
tiba-tiba menjadi Pimpinan. Teori Organisasi Modern itu tidak boleh begitu.
Siapa-siapa yang akan menjadi Kepala Dinas kita, harus kita hidangkan terlebih
dahulu kepada Publik agar dilakukan penilaian kemampuan dan kapasitasnya,”
cetusnya.
Jadi
mutasi enam (6) bulan atau setahun kedepan, katanya, Calon-calon pemimpin itu
sudah kita tandai berdasarkan kemampuan dan kapasitasnya. “Harus Profesional
betul supaya tidak membuka ruang opurtunistik. Dan programnya juga nanti akan
berkelanjutan,” pungkasnya. (GA. Imam*).