-->

Notification

×

Iklan

Isu Dukun Santet, Dua Rumah Dihancurkan

Monday, March 28, 2011 | Monday, March 28, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-03-28T00:16:05Z
Ket. foto:
Inilah dua rumah milik warga Rasalewi Kelurahan Jatibaru Kecamatan Asakota yang dirusak sekelompok warga Sabtu malam (26/3), karena isu dukun santet. Tampak rumah brh (atas) dan rumah jwd (bawah) yang hancur porak-poranda.

Kota Bima, Garda Asakota.-
Sabtu malam (26/3) sekitar pukul 19:30 Wita, warga yang bertempat tinggal di Rt.14/Rw.05 lingkungan Rasalewi Kelurahan Jatibaru Kecama¬tan Asakota tiba-tiba digemparkan oleh aksi pengerusakan dua rumah warga oleh sekelompok orang.
Belum dike¬tahui pasti motif dibalik aksi pengeru¬sakan ini, namun menurut isu yang beredar, dicurigai, dua warga pemilik rumah tersebut, brh dan jwd sebagai dukun santet.

Akibat dari aksi pengerusakan ini kedua rumah milik adik-kakak itu menga¬lami kerusakan yang cukup parah. Brh, seluruh isi rumahnya hancur, sementara jwd rumahnya rusak dan rubuh. Untuk meminimalisir keadaan, sejumlah personil dari Polresta Bima langsung di TKP dan berjaga-jaga untuk mengantisipasi terjadinya aksi susulan.
Tampak hadir dalam pengamanan tersebut, Kapolresta Bima, AKBP. Kumbul KS, SIK, Wakapolres Kompol Adi Nugraha SIK, Kapolsek Asakota Iptu Taufik HS, SH, Kasat Reskrim Iptu Andri Handoko, dan Tim Buser Polresta Bima. Menurut pengakuan warga, slm (30 thn) kepada sejumlah wartawan,
rencananya pada malam itu (setelah Isya) dua kubu yakni Usr yang men¬derita sakit karena diduga disantet dan pihak brh/jwd), sepakat mengadakan pertemuan yang difasilitasi oleh Lurah setempat, di kantor Lurah.


Hanya saja, kata dia, rencana pertemuan itu hanya dihadiri oleh pihak Usr, sementara brh/jwd tidak hadir. Kondisi inilah yang ditengarai menuai kemarahan sekelompok orang hingga mereka bergerak kembali ke lingkungan Rasalewi dan melakukan pengerusakan terhadah rumah brh dan jwd, yang jaraknya tidak saling berdekatan itu. Sebenarnya, kata dia, persoalan ini telah mencuat sejak tiga minggu lalu. Dan buntutnya, kata dia, pihak usr sempat dilaporkan oleh brh dan jwd ke Kepoli¬sian tentang dugaan pencemaran nama baik, penganiayaan, dan pengancaman.
Sementara itu, Kapolresta Bima. AKBP Kumbul KS, SIK, yang dimintai tanggapannya mengaku pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait dengan penyebab aksi pengerusakan tersebut. Untuk membongkar siapa dalang dan pelakunya, Kapolresta mengaku masih melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan memeriksa saksi-saksi. “Dugaan sementara karena pertemuan di kantor lurah tidak dihadiri oleh dua warga yang diduga dukun santet tersebut hingga adanya aksi pengerusakan ini. Namun untuk pemicunya masih kita dalami,” katanya. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update