-->
×

Iklan

Jelang Ramadan dan Idul Fitri, PJ Gubernur NTB Miq Gite Hadiri Rakor Pengendalian Inflasi di Jakarta

Wednesday, March 6, 2024 | Wednesday, March 06, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-03-27T03:55:55Z

 

PJ Gubernur NTB. HL Gita Ariadi.



Jakarta, Garda Asakota.-



Penjabat Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si menghadiri Rakor Pengendalian Inflasi menjelang Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 1445 H di hotel Kempenski Jakarta, pada Senin 4 Maret 2024.



Rakor tersebut dipimpin oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dengan Narasumber dari Badan Pangan Nasional, Badan Pusat Statistik (BPS), Bank Indonesia, dan lembaga terkait lainnya.



Mendagri dalam arahannya menyampaikan agar 9 langkah konkrit dalam mengendalikan inflasi untuk dilaksanakan oleh pemerintah daerah dengan sebaik-baiknya. Langkah kongkrit tersebut di antaranya, pemantauan harga dan stok untuk memastikan kebutuhan tersedia, rapat teknis TPID, menjaga pasokan bahan pokok dan barang penting, pencanangan gerakan menanam, serta melaksanakan operasi pasar murah bersama dinas terkait.



Kepala Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) Arief Prasetyo Adi dalam sambutannya menjelaskan ada beberapa tantangan utama untuk mencapai ketahanan pangan dan gizi nasional.



"Di antaranya perubahan iklim ekstrim dan situasi geopolitik yang tidak stabil serta melonjaknya harga pangan dan energi," jelasnya.



Oleh karena itu, Arief menegaskan perlu ditingkatkan pelaksanaan Gerakan Pangan Murah, sinergi TPID, dan pemantauan harga dipasar pasar dan ritel modern. Hal tersebut untuk menjaga kestabilan harga dan pasokan makanan di masyarakat.



Sebelumnya pada 01 Maret 2024 lalu, untuk menjaga inflasi dan ketersediaan bahan pokok tetap terjaga jelang Ramadhan, Pemerintah Provinsi NTB bekerja sama dengan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), menegaskan akan memperbanyak operasi pasar dan pasar murah di berbagai titik tempat.



Penjabat (Pj) Gubernur NTB Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si menjelaskan hal tersebut demi menghindari serbuan masyarakat jika dilakukan hanya di satu titik, sehingga hal-hal negatif yang tidak diinginkan bisa terhindari. Selain itu, operasi pasar dan gerakan pasar murah diadakan di banyak tempat, agar bisa menjangkau masyarakat yang lebih luas.



Miq Gite, sapaan Pj Gubernur, mengungkapkan hal tersebut selepas membuka High Level Meeting TPID Provinsi NTB di Kantor Bank Indonesia Perwakilan Provinsi NTB, Mataram (1/3/2024).



"Jelang Hari Besar Keagamaan (HBK) berpotensi terjadinya dinamika pada saat itu tentu kita melakukan kegiatan ekstra, untuk melakukan pengendalian inflasi," jelas Miq Gite.



Untuk memastikan ketersiadaan beras dan menghindari lonjakan harganya, Pj Gubernur NTB juga meminta kepada awak media membantu pemerintah menyebarkan kabar baik. Miq Gite mengungkapkan, di tengah dampak badai elnino yang mengakibatkan gagal panen di mana-mana.



"Banyak petani di Lombok berhasil panen. Meskipun belum panen raya, namun hal tersebut menjamin ketersiadaan beras di NTB. Ini juga diperkuat dengan Pergub yang kami buat, agar memastikan jaminan stok di daerah baru, lebihnya bisa keluar," jelasnya.



Miq Gite juga menekankan, Pemprov NTB terus mengerahkan tenaga untuk menjalankan empat strategi pengendalian inflasi yaitu keterjangkauan dan stabilitas harga, ketersediaan dan stabilitas pasokan bahan pangan, kelancaran distribusi serta komunikasi yang efektif. (**)

×
Berita Terbaru Update