-->

Notification

×

Iklan

Wakil Ketua DPRD NTB, H Muzihir, Hadiri Kegiatan Forum Konsultasi Publik RPJPD 2025-2045

Wednesday, February 21, 2024 | Wednesday, February 21, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-22T00:20:59Z

 

Forum Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi NTB Tahun 2025-2045, yang digelar di Ballroom Hotel Lombok Raya pada Selasa 20 Februari 2024.




Mataram, Garda Asakota.-

 


Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H Muzihir, menghadiri kegiatan Forum Konsultasi Publik Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi NTB Tahun 2025-2045, yang digelar di Ballroom Hotel Lombok Raya pada Selasa 20 Februari 2024.

 


“Kegiatan diselenggarakan sesuai dengan Pasal 22 ayat (1) Permendagri Nomor 86 Tahun 2017 yang menyatakan bahwa dalam rangka menyerap saran dan/atau masukan dari pemangku kepentingan (stakeholders) pembangunan daerah, termasuk dalam hal ini dari DPRD Provinsi NTB,” ungkap Wakil Ketua DPRD NTB dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) NTB ini.

 


Acara yang digelar oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi NTB ini juga dihadiri oleh Penjabat Gubernur NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si.

 


Adapun rancangan Visi Daerah 2025 – 2045 yaitu NTB EMAS 2045 yang memiliki kepanjangan Daerah yang Maju, Kuat, Aman Berkelanjutan dan Sejahtera.

 


“Hal ini tentu untuk menyongsong Indonesia Emas 100 tahun Kemerdekaan Indonesia, dengan memperoyeksikan RKPD dibutuhkan kemampuan menganalisa situasi berdasarkan data fakta informasi yang ada, dengan berbagai capaian yang positif, serta kendala yang menjadi antisipasi dan diperhitungkan,” ujar Miq Gite.

 


Miq Gite menyampaikan terima kasih kepada Bappeda NTB yang telah bekerja keras menyiapkan dokumen untuk RPJPD dan RKPD agar menjadi pedomen Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di bulan November tahun 2024 mendatang.

 


“Terima kasih kepada Bappeda NTB sudah mengundang berbagai stakeholder masyarakat untuk menyampaikan aspirasi dan memaparkan hasil kerja tim dan pakar – pakar yang sudah dibentuk dan menyusun draf dokumen perencanaan yang dimaksud,” ungkapnya.

 


Terdapat 12 isu strategis, diantaranya Lingkungan Hidup, Kebencanaan dan Kemandirian Pangan, Peningkatan Stabilitas Keamanan Wilayah, Tatat Kelola Pemerintahan dan Reformasi Birokrasi, Pemerataan Pembangunan Infrastruktur Dasar, Kecukupan Fiskal Daerah, Akselerasi Transformasi Digital.

 


Pengembangan Kawasan Pusat Pertumbuhan Ekonomi dan Peningkatan Produktivitas Sektor Ekonomi Non Tambang, Peningkatan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, Pengmebangan Pariwisata Menuju Destinasi Wisata Internasional, Pembangunan Infrastruktur dan Konektivitas Wilayah, Kemiskinan dan Ketimpangan Kerja dan Pembangunan Rendah Karbon dan Berketahanan Iklim. (**)

×
Berita Terbaru Update