-->

Notification

×

Iklan

Sempat Dinyatakan Menghilang, Muhammad Akbar Ditemukan Meninggal di Pesisir Pulau Kambing

Saturday, January 6, 2024 | Saturday, January 06, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-06T03:49:10Z

 

Proses evakuasi mayat Muhammad Akbar yang ditemukan mengapung di pesisir Pulau Kambing Kota Bima, Sabtu pagi (6/1/2024). Foto: Ist





Kota Bima, Garda Asakota.-




Seorang pria bernama Muhammad Akbar (21 tahun) warga Desa Ndano Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima, Sabtu pagi (6/1/2024), ditemukan dalam keadaan meninggal dunia di sekitaran pesisir pulau Kambing Kota Bima. 




Informasi terkini yang diterima Garda Asakota siang ini memastikan bahwa mayat yang ditemukan itu benar bernama Muhammad Akbar, warga yang sempat dinyatakan hilang oleh keluarganya.

 



"Benar, sudah terkonfirmasi dengan pihak keluarga almarhum bahwa mayat yang ditemukan di pesisir Pulau Kambing itu warga kami, atas nama Muhammad Akbar," ungkap Kades Ndano Madapangga Kabupaten Bima, Muhammad Siddik, dikonfirmasi Garda Asakota via ponselnya.




Kades mengaku, korban rencananya akan langsung dikuburkan di tempat domisili kedua orang tuanya di Desa Rupe Kecamatan Langgudu Kabupaten Bima. 



"Memang almarhum ini tercatat sebagai warga kami, orang tuannya seorang kepala sekolah yang mengabdi di sini (Desa Ndano Madapangga)," imbuh pemilik akun FB Ompu Ndano ini.




Korban sebelumnya dilaporkan hilang sejak empat hari lalu. Seperti unggahan status FB Azhara Oktober, korban dicurigai menghilang lantaran ditemukan motornya saja terparkir di sekitaran kawasan Patung Kuda jalan dua Panda Rabu lalu sekitar pukul 22.00 Wita malam, (3/1/2024).




Sebelum kejadian, Muhammad Akbar sempat menginap di rumah kerabatnya selama 4 hari di Kota Bima. 



"Kemudian hari Rabu dia pamit ke Bibi mau balik ke rumah di Desa Ndano Madapangga, namun sampai sekarang dia belum sampai sampai (di kediamannya Desa Ndano Madapangga)," tulis Azhara Oktober dalam akun FB-nya.




Setelah beberapa hari pihak keluarga melakukan upaya pencairan. Pada hari Sabtu, 6 Januari 2024, personel piket jaga Regu III Sat Polairud menerima laporan dari Basarnas mengenai penemuan mayat oleh seorang nelayan yang hendak melaut di sekitar perairan Pulau Kambing. 




Polairud langsung melakukan koordinasi dengan Basarnas Bima, kemudian Sat Polairud bersama Basarnas turun ke lapangan untuk melakukan proses evakuasi.



"Saat ditemukan korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dengan kondisi badan utuh mengapung di atas laut," ungkap Kalak BPBD Kota Bima, Gufran, M.Si.



Hanya saja, saat dievakuasi tadi pagi pihaknya tidak bisa memastikan identitas korban, karena tidak ditemukan tanda pengenal atau pun identitas lain di sekitar lokasi. 


"Jadi kami tidak bisa simpulkan apakah korban ini merupakan korban hilang seperti yang beredar atau apa?," katanya. 



Proses evakuasi dilakukan sekitar pukul 05.15 Wita dengan menggunakan perahu karet milik Basarnas. Mayat yang ditemukan berhasil dievakuasi dengan cepat dan dibawa ke RSUD Bima untuk proses pemeriksaan identitas lebih lanjut.




Kasubsi PIDM Sie Humas Aipda Nasrun, S.H, yang mewakili Kapolres Bima Kota, menyampaikan bahwa kegiatan evakuasi ini adalah bagian dari tugas dan tanggung jawab bersama dalam menjaga keamanan dan ketertiban di perairan. 




Identifikasi mayat yang berhasil dievakuasi diharapkan dapat memberikan kepastian kepada pihak keluarga dan pihak berwenang untuk proses lebih lanjut.



Kejadian ini mendapat perhatian serius dari Kapolres Bima Kota, AKBP ROHADI, S.I.K, yang memastikan proses evakuasi berjalan dengan lancar.



Kapolres Bima Kota, AKBP ROHADI, S.I.K, mengapresiasi kerjasama antara Sat Polairud Polres Bima Kota dan Basarnas dalam menangani kejadian ini. 



Ia juga mengimbau masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati saat beraktivitas di perairan, serta segera melaporkan jika menemukan hal-hal yang mencurigakan kepada pihak berwenang. (GA. 003*)

×
Berita Terbaru Update