-->

Notification

×

Iklan

Dilantik Jadi Kadis PUPR NTB, Muhammad Rum Pastikan Infrastruktur Dukung Investasi Akan Diprioritaskan

Monday, July 3, 2023 | Monday, July 03, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-07-03T12:00:31Z

 

Kadis PUPR NTB, H Mohammad Rum. (Foto: Ist*)


 

Mataram, Garda Asakota.-

 


Jabatan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang sebelumnya ditinggalkan oleh Ir H Ridwan Syah yang memasuki purna tugas kini ditempati oleh Ir H Muhammad Rum.

 


Pada Senin 03 Juli, Gubernur NTB, H Zulkieflimansyah, resmi melantik Muhammad Rum menjadi Kadis PUPR NTB bersama dengan sejumlah pejabat lainnya.

 


Mantan Kadis DPMPTSP NTB ini menegaskan salah satu agenda kerja yang akan dilakukannya kedepan adalah memastikan infrastruktur yang langsung berdampak terhadap penghidupan dan kehidupan masyarakat secara umum.

 


“Kedua, memastikan infrastruktur tersebut mendukung investasi. Pemetaan terhadap daerah-daerah mana yang mendukung investasi itu nanti akan dipotensikan dengan melengkapi infrastrukturnya agar menjadi daya tarik bagi investor,” tegasnya.

 


Pria yang juga pernah memimpin BPBD NTB ini juga menegaskan perlunya agenda kerja yang ketiga adalah memastikan pencegahan dan kesiapsiagaan terhadap terjadinya bencana pada sebuah wilayah yang berpotensi dengan melakukan program-program pencegahan dengan penguatan infrastruktur.

 


“Orientasi infrastruktur yang akan kita bangun selain berpihak kepada masyarakat, berpihak kepada investasi juga infrastruktur yang berfungsi untuk mengantisipasi terjadinya bencana,” terangnya.

 


Muhammad Rum mencontohkan infrastruktur yang perlu diperhatikan yang berpotensi menghadirkan investasi yakni projek kereta gantung menuju Gunung Rinjani.

 


Menurutnya, proyek kereta gantung merupakan investasi besar dan unik yang bisa mendatangkan keuntungan. Akses jalan disana menurutnya agak sempit dan akan diperluas. Dirinya mengaku sudah bertemu Sekda Loteng untuk membahas bagaimana penanganan supaya tidak jalan sendiri.

 


Begitu halnya infrastruktur di Pulau Sumbawa juga akan menjadi perhatiannya. Salah satu contohnya menurutnya adalah potensi investasi di Lunyuk seperti adanya lahan penanaman Singkong untuk Pabrik Tapioka, yang lokasinya berada antara Pelabuan Badas dan Teluk Santong dan luasnya sekitar 200 hektare yang merupakan lahan milik Pemda setempat.

 


"Disana rawan longsor, inilah yang akan kita tuntaskan supaya tidak setengah-setengah penyelesaian infrastruktur pendukung dan harus benar-benar siap," paparnya.

 


Disinggung apakah bisa direalisasikan karena daerah defisit anggaran? Bagi Muhammad Rum, membangun infrastruktur itu tidak harus mengandalkan APBD, karena harus ada inisiatif seperti menyiapkan proposal untuk ke Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) kaitan investasi.

 


"Selain di Kemen PUPR, bisa juga Kementerian Investasi / Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Kita juga bisa cari stimulan di DPR RI, ada perwakilan disana," tutupnya. (GA. Im*)

×
Berita Terbaru Update