-->

Notification

×

Iklan

Harga Beras Melonjak Naik, Komisi II DPRD NTB Akan Gelar RDP dengan OPD Terkait

Wednesday, February 8, 2023 | Wednesday, February 08, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-02-08T02:09:29Z

 

Wakil Ketua Komisi II DPRD NTB, A Rauf Wahab, ST.



Mataram, Garda Asakota.-

 

Dalam waktu sepekan terakhir, masyarakat mengeluhkan melonjaknya harga beras. Dari biasanya masyarakat membeli beras seharga Rp10.000 per kilo, sekarang harganya melomjak naik menjadi sekitar Rp14.000 per kilo.

 

Kenaikan harga ini diduga dipicu oleh makin menipisnya stok beras dalam daerah.

 

 

Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), A Rauf Wahab, ST., mengungkapkan melonjaknya harga beras akhir-akhir ini diakibatkan oleh makin menipisnya cadangan beras lokal.

 

“Kalau kita cermati ini diakibatkan oleh karena cadangan yang tersedia ini semakin menipis. Atau juga diakibatkan produksi beras kita banyak yang keluar, tidak ada pengendalian sehingga stok dalam daerah semakin menipis,” ujar politisi Partai Demokrat ini kepada wartawan, Selasa 07 Februari 2023.

 

Menurutnya, berdasarkan teori ekonomi, harga komoditas melonjak naik itu biasanya disebabkan oleh karena supply komoditas itu berkurang atau sudah menipis.

 

“Itu sudah pasti disebabkan karena stok komoditasnya mengalami keterbatasan sehingga harga komoditas itu mengalami kenaikan,” ujar anggota DPRD NTB dari Daerah Pemilihan (Dapil) Kabupaten Bima, Kota Bima dan Dompu ini.

 

Pihaknya mengakui telah mendapatkan keluhan menyangkut kenaikan harga beras ini sejak sepekan terakhir.

 

“Seminggu terakhir ini kita sudah mendengar adanya lonjakan harga beras ini. Dan kita berharap adanya langkah antisipasi apalagi bulan Maret ini akan memasuki bulan Ramadhan,” tegasnya.

 

Pihaknya berharap Bulog dapat memastikan ketersediaan bahan pangan apalagi jelang bulan Ramadhan.

 

Diperparah lagi menurutnya merebaknya isu kerawanan pangan secara global harus juga segera diantisipasi.

 

“Kalau di Bulog cadangannya makin menipis misalnya. Ini harus segera diantisipasi segera agar tidak menimbulkan inflasi. Sebab kenaikan harga beras ini jika tidak diantisipasi segera dikahwatirkan akan berdampak pada kenaikan harga pada komoditas lainnya,” kata Rauf.

 

Komisi II DPRD NTB akan segera menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait guna memastikan kesiapan daerah dalam rangka menghadapi isu kerawanan pangan ini.

 

“Sebab boleh jadi melonjaknya harga komoditas beras ini merupakan gejala awal akan terjadinya kerawanan pangan tersebut. Apalagi data yang disodorkan ke kami, kesiapan beras NTB dalam mengantisipasi terjadinya kerawanan pangan ini hanya sekitar 52 ton di tahun 2023 ini. Stok yang disiapkan ini sangat kecil sehingga kita harus membicarakannya kembali dengan pemerintah soal bagaimana cara mengantisipasi ketika benar terjadi kerawanan pangan,” ujarnya.

 

Menurutnya, langkah antisipasi itu perlu segera dilakukan agar jangan sampai daya beli masyarakat semakin menurun sementara harga yang terus melonjak.

 

“Cara antisipasinya adalah  bisa dengan jalan menggelar operasi pasar atau mengedarkan barang yang lebih murah dengan standar Bulog,” pungkasnya. (GA. Im*)

×
Berita Terbaru Update