-->

Notification

×

Iklan

Dipanggil KPK, Sebagian Kontraktor Proyek Rehab Rekon Rp166 Miliar Mulai Menuju Mataram

Sunday, October 9, 2022 | Sunday, October 09, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-09T13:34:08Z

 

Kantor BPKP Perwakilan NTB Jalan Majapahit Kota Mataram.



Mataram, Garda Asakota.- 



Pekan besok, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mulai memeriksa belasan kontraktor dalam kasus dugaan tindak pidana korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji oleh penyelenggara negara dan atau yang mewakilinya di Kota Bima tahun anggaran 2018 sampai dengan tahun anggaran 2022. 


Para kontraktor atau rekanan pelaksana proyek Rehab Rekon (RR) pasca banjir Kota Bima senilai Rp166 miliar yang mendapat surat panggilan KPK sebagiannya dalam perjalanan menuju Kota Mataram. 



Tiba di Mataram nanti, para kontraktor akan menjalani pemeriksaan secara marathon oleh penyidik Lembaga Anti Rasuah itu yang  dipusatkan di Gedung BPKP Perwakilan NTB Kota Mataram mulai tanggal 11 Oktober 2022 hingga 15 Oktober mendatang. 


Berdasarkan informasi yang dihimpun Garda Asakota, sejumlah kontraktor bahkan ada yang sudah berangkat pada Minggu (9/10/2022) dan sebagiannya lagi akan menyusul besok Senin (10/10/2022). 


"Direktur perusahaan (kontraktor) yang dipanggil KPK sudah ada yang berangkat menuju Mataram hari ini dan besok kayaknya yang paling ramai berangkat," kata seorang kontraktor. 


Ia mengungkapkan, keberangkatan para kontraktor untuk menjalani pemeriksaan oleh penyidik KPK di Kantor BPKP Perwakilan NTB itu dengan menggunakan jalur darat hingga udara.  "Ada yang pakai bus, mobil pribadi hingga menggunakan pesawat terbang," katanya. 


Dari data yang diperoleh sedianya ada sebanyak 37 Direktur Perusahaan (kontraktor) yang menjadi target pemeriksaan. Namun hingga kini baru 18 kontraktor yang dikabarkan telah menerima surat pemanggilan dari KPK. 


Selain harus memenuhi panggilan, para kontraktor juga diminta KPK untuk membawa dan melengkapi semua dokumen pekerjaan proyek. Disamping itu  diharuskan juga membawa print out rekening koran baik rekening perusahaan maupun rekening pribadi. 


"Print rekening koran ini cukup tebal," ucap salah seorang kontraktor lainnya, yang mengaku akan berangkat menuju Kota Mataram, Senin besok. "Besok pagi, karena masih ada dokumen yang harus dilengkapi," sahutnya. 


Untuk diketahui, sepanjang berdirinya KPK baru kali ini melakukan pemeriksaan kasus dugaan korupsi di NTB dengan melibatkan banyak orang. Termasuk belasan kontraktor dan rekanan yang mengerjakan proyek. (GA. 212*)













×
Berita Terbaru Update