-->

Notification

×

Iklan

Tujuh Bulan Jabat Ketua PSSI NTB, Mori Hanafi Berhasil Tambah Klub dari 14 Menjadi 26 Klub

Friday, April 1, 2022 | Friday, April 01, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-01T06:57:24Z


Ketua Asprov PSSI NTB, H Mori Hanafi, SE., M.Comm., di Acara Kongres Biasa Asprov PSSI NTB, di Hotel Golden Palace Mataram, Kamis 31 Maret 2022





Mataram, Garda Asakota.-


Pelaksanaan Kongres Biasa Assosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Asprov PSSI) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang dihelat pada Kamis 31 Maret 2022 di Hotel Golden Palace Mataram berhasil menambah klub sepakbola baru dari delapan belas (18) klub bertambah menjadi 26 klub sepakbola.


"Hasil pelaksanaan Kongres Biasa Asprov PSSI NTB yakni adanya penambahan klub sepakbola dari 18 klub, bertambah 8 klub, sehingga total klub yang akan berlaga didalam Liga 3 yakni sebanyak 26 klub sepakbola. Ini merupakan sejarah baru dalam dunia persepakbolaan di NTB dimana PSSI NTB berhasil melakukan penambahan klub dari sebelumnya 14 klub bertambah menjadi 18 klub dan sekarang sudah bertambah lagi menjadi 26 klub. Ini merupakan hal yang luar biasa, sebab belum tujuh (7) bulan paska dilantik sudah melakukan dua kali penambahan klub sepakbola, jika dibandingkan dengan Provinsi lain, maka saya kira tidak ada yang seperti NTB," terang Ketua Assprov PSSI Provinsi NTB, H Mori Hanafi, SE., M.Comm., kepada sejumlah wartawan usai pelaksanaan Kongres Biasa.


Delapan klub sepakbola yang bertambah itu, menurut pria yang baru terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum KONI Provinsi NTB ini yakni Mandalika FC dari Lombok Tengah, Lebah FC dari Kabupaten Sumbawa, Infa FC dari Kota Mataram, Garuda Muda dari Lombok Barat, Bintang Ampenan dari Kota Mataram, PS Sumbawa dari Kabupaten Sumbawa, Panser FC dari Sumbawa Barat dan Bomber FC juga dari Sumbawa Barat. Selain itu, dalam Kongres Biasa juga menerima perubahan nama PS Sumbawa menjadi Cordova University


"Delapan klub baru ini setelah dilakukan verifikasi secara administratif telah dinyatakan lolos verifikasi. Selain itu juga telah dilakukan verifikasi terhadap keberadaan sekretariat, base camp klub tersebut, begitu pun dengan pelatih dan para pemainnya," imbuhnya.


Dikatakannya, paska Kongres Biasa meloloskan delapan klub baru ini, langkah selanjutnya adalah pihak Asprov PSSI NTB akan membawa berkas dari delapan klub baru ini ke PSSI Pusat untuk kemudian didaftarkan.


"Nanti yang akan menetapkannya adalah tetap PSSI Pusat dalam Kongres yang digelar oleh PSSI Pusat pada tanggal 26 Mei 2022. Dan setelah ditetapkan oleh PSSI Pusat maka seluruh berkas dari Klub tersebut secara otomatis akan terregister dalam file PSSI Pusat. Sehingga nantinya baik pelatih maupun para pemain klub tersebut tidak diperbolehkan asal bermain di klub lainnya atau di daerah lainnya sebab nantinya akan terdeteksi secara mudah oleh PSSI," terang pria yang juga merupakan Bendahara Partai Gerindra Provinsi NTB ini.


Penambahan klub sepakbola yang akan berlaga dalam kompetisi Liga 3 Asprov PSSI NTB ini, menurutnya, akan membawa implikasi terhadap pembiayaan Liga 3 nantinya.


"Konsekuensinya tentu membawa penambahan biaya yang besar terhadap pembiayaan Liga 3 nantinya khususnya pada biaya perangkat pertandingan, biaya medis, biaya keamanan, dan biaya panitia. Ini tentu merupakan langkah berani dari Asprov PSSI NTB dalam memajukan sepakbola di NTB. Sebab belum tujuh (7) bulan paska dilantik sudah melakukan dua kali penambahan klub sepakbola, jika dibandingkan dengan Provinsi lain, maka saya kira tidak ada yang seperti NTB," cetusnya.


Menurutnya, sistem kompetisi Liga 3 nantinya yang akan dihelat sekitar bulan Agustus dengan 26 klub sepakbola tersebut akan memberlakukan sistem degradasi. Dimana menurutnya, klub sepakbola yang berada diurutan terbawah akan terdegradasi.


"Jadi dua (2) klub dari Zona Pulau Sumbawa dan dua (2) klub dari Zona Pulau Lombok. Sehingga di tahun berikutnya, akan ada empat klub yang akan menggantikan posisi klub yang mengalami degradasi ini. Sistem degradasi ini diberlakukan agar setiap klub yang berkompetisi ini bisa menunjukkan semangat dan kualitas permainan yang tinggi untuk tetap bertahan di kasta tertinggi Liga 3. Jadi Liga 3 itu adalah kasta tertinggi di tingkat Provinsi," terang pria yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB ini.


Pelaksanaan Liga 3 Asprov PSSI NTB yang digelar pada tahun 2021 berhasil membawa Perselobar sebagai Juara dan PS Bima Sakti sebagai runner up dan berlaga di Liga 3 Nasional dengan tambahan insentif sebesar Rp20 juta.


"Tahun 2021 itu kondisinya serba terbatas dan dadakan. Akan tetapi, insha Alloh ditahun 2022 ini, pasti ada hadiah bagi para pemenang, angkanya tentu lebih besar dari tahun 2021. Kita lihat juga kondisi keuangannya nanti," pungkasnya. (GA. Im/Ese*)

×
Berita Terbaru Update