.jpg) |
| Kasi PHU (Penyelenggara Haji dan Umroh) Kantor Kementerian Agama Kota Bima, Drs. HM.Syafi'i, MM. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Keberangkatan Calon Jamaah Haji (CJH) yang belum ada kepastian hingga saat ini diduga membuat banyak CJH membatalkan niatnya untuk ke tanah Suci dan menarik kembali penyetoran awal dana Hajinya untuk dipakai sebagai biaya perjalanan umroh.
"Pemerintah khususnya Seksi Penyelenggara Haji dan Umroh tetap wellcome melayani CJH yang berkeinginan untuk membatalkan niatnya menjadi CJH baik dengan alasan kebutuhan mendesak, pengobatan termasuk mengalihkanya untuk dana Umroh, kami sangat wellcome," ungkap Kasi PHU (Penyelenggara Haji dan Umroh) Kantor Kementerian Agama Kota Bima, Drs. HM.Syafi'i, MM, kepada Garda Asakota, Jum'at (1/4/2022).
Diakuinya bahwa memang benar saat ini informasi tentang keberangkatan Haji untuk Indonesia bahkan seluruh Dunia belum ada kepastian dari Pemerintah Arab Saudi.
Kondisi ini, kata dia, telah berlangsung sejak 2 tahun lalu pasca Pandemi Covid19 mewabah. Akibatnya banyak CJH yang membatalkan diri dan menarik dana hajinya termasuk di Kota Bima.
Kata Aji Syafi'i, bagi CJH dengan jadwal keberangkatan saat yang sudah menyetor lunas dana hajinya maka kuota keberangkatanya tidak batal meski ditarik kembali. "Jadwal keberangkatannya tetap ada, tapi sebaliknya bagi yang bukan masuk jadwal keberangkatan sekarang kendati lunas pembayaran hajinya, maka yang bersangkutan tetap batal CJH-nya," ungkapnya.
"Artinya bila hari ini CJH dimaksud kembali mendaftarkan diri sebagai CJH baru maka harus menunggu antrian selama 34 tahun lagi baru bisa diberangkatkan, kembali masuk daftar tunggu lagi," timpalnya.
Menurutnya, untuk tahun 2022 ini ada 230 Calon Jamaah Haji Kota Bima dimana 4 orang diantaranya masih belum lengkap administrasinya.
Dia berharap tahun 2022 ini ada kabar gembira dari Pemerintah Arab Saudi untuk CJH asal Indonesia termasuk Kota Bima. "Semoga jadwal haji tahun ini dibuka kembali dan diberangkatkan semua, kita Do'akan saja," ucapnya. (GA. 003*)
