-->

Notification

×

Iklan

Kekurangan Stok Darah Kerap Dikeluhkan Pasien di RSUD Bima, Ini Kata dr. H. Sucipto

Wednesday, March 9, 2022 | Wednesday, March 09, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-03-09T03:00:23Z

 

dr. H. Sucipto




Kota Bima, Garda Asakota.-


Stok darah yang selalu mengalami kekurangan di RSUD Bima menjadi hal yang kerap kali dijumpai saat pasien membutuhkan darah hingga tidak ada jalan lain untuk bisa mendapatkan darah tersebut, pasien rela merogoh kocek untuk menebusnya.


Terkait kondisi tersebut, Humas RSUD Bima, dr. H. Sucipto, yang dikonfirmasi Garda Asakota mengakui akan kondisi tersebut. 

Sucipto mengatakan, kebutuhan darah di RSUD Bima itu normalnya setiap bulan sekitar 600 kantong, tapi mau dapat dari mana darah sebanyak itu saat ini sementara intensitas kegiatan donor darah yang dilakukan pun hasilnya jauh panggang dari api, hanya kisaran 20 sampai 30 kantong saja.


Akibatnya, pasien harus membeli darah dari luar, mau dapat darimana kalau bukan dari pendonor berbayar kecuali ada donor keluarga


"Makanya, kalau tidak ada stok darah kami edukasi keluarga pasien untuk mencari calon donor dari keluarga sendiri dan kami di UTD ada istilah biaya pengganti pengolahan darah (BPPD) mau darah yang ada di UTD maupun darah yang dari donor keluarga tetap dikenakan BPPD, untuk mendapatkan darah yang aman dan streril butuh proses.


"Jadi proses inilah yang diganti oleh pasien yang memakai darah. Sedangkan untuk pasien  BPJS aktif itu tidak dipungut biaya apa-apa kecuali stok darah di UTD kosong," terangnya kepada Garda Asakota, Rabu (9/3/2022).


Ia menilai, kondisi kekurangan darah ini akibat kurangnya partisipasi Pemerintah Kabupaten Bima juga Kota Bima, PMI Kota dan Kabupaten Bima serta segenap elemen masyarakat termasuk internal RSUD Bima untuk mau donor darah. 


"Karenanya kami harapkan partisipasi aktif semua pihak untuk memenuhi kebutuhan darah guna membantu warga yang membutuhkan darah," terangnya.


Kerjasama lintas sektoral diakuinya masih sangat minim, acapkali RSUD bersurat untuk menggelar kegiatan donor darah tiap intansi pun malah jarang direspon demikian juga PMI jarang menggelar kegiatan donor darah. "Yang paling intens itu hanya TNI Polri serta etnis Tionghoa," pungkasnya. (GA. 003*)

×
Berita Terbaru Update