-->

Notification

×

Iklan

Wakil Ketua DPRD NTB Minta Pemkot Bima Evaluasi Kembali Pemberian Izin Retail Modern

Wednesday, January 6, 2021 | Wednesday, January 06, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-03-13T10:32:16Z

 

Wakil Ketua DPRD NTB, H Mori Hanafi, SE.,M.Comm.

Mataram, Garda Asakota.-


Wakil Ketua DPRD NTB, H Mori Hanafi, SE.,M.Comm., berharap agar Pemerintah Kota (Pemkot) Bima mengevaluasi kembali pemberian izin pembangunan sebelas (11) retail modern di Kota Bima.


"Saya harap Walikota Bima berpikirlah. Sebab dari sisi kebutuhan masyarakat Kota Bima masih bisa dipenuhi oleh keberadaan retail lokal. Biarlah retail-retail lokal yang ada di Kota Bima itu yang diberikan peluang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada di Kota Bima," cetus pria yang dikenal sudah dua (2) periode menjadi salah satu Wakil Ketua di DPRD NTB ini, Rabu 06 Januari 2021, saat menghadiri perayaan ulang tahun salah satu anggota DPRD NTB, H Ruslan Turmuzi, di Selagalas Kota Mataram.


Baca juga berita terkait:

https://www.gardaasakota.com/2021/01/adisan-belum-ada-permohonan-ijin.html?m=1


Menurutnya meski dikemukakan alasan akan mengakomodir produk UMKM Lokal, namun menurutnya jika melihat perbandingan keberadaan retail modern yang ada di Kota Mataram, menurutnya porsi yang bisa diakomodir itu kecil.


"Memang dari sisi konsumen menguntungkan. Namun sangat kecil mengakomodir UMKM Lokal, paling banter di depan retail modern itu hanya diakomodir penjual martabak. Kita bercermin aja di Kota Mataram, ada gak produk UMKM yang diakomodir?. Kalau pun ada itu paling satu atau dua produk aja. Nantinya itu dia akan memiliki seribu satu alasan untuk menolak produk lokal dengan alasan seperti tidak memenuhi spek dan lainnya," sorot Mori.


Jika dibandingkan dengan retail lokal, menurut Mori, retail modern itu sifatnya adalah suatu coorporate besar yang sifatnya saling mengikat antara satu dengan yang lain. 


"Makanya mereka dalam prakteknya tidak mungkin membikin satu retail modern. Tapi minimal langsung dibangun sepuluh retail modern. Kenapa?, karena ketika mereka satu kali mendropping barang langsung dalam skala atau jumlah besar. Sehingga terjadilah efisiensi baik dari aspek transportasi, kondisi barang yang langsung dari pabrikasinya, dan lainnya yang akan mempengaruhi keuntungan. Inilah yang menyebabkan retail lokal tidak akan bisa bersaing. Sehingga dalam jangka panjang dikhawatirkan mereka ini akan kuasai pasar. Ketika mereka sudah kuasai pasar, maka secara perlahan,  maka mereka akan kuasai harga. Itu yang tidak kita sadari," pungkasnya. (GA. Im*)

×
Berita Terbaru Update