-->

Notification

×

Iklan

Komunitas Bima Dompu Bersatu Jabodetabek Ziarah Makam Calon Pahlawan Nasional

Sunday, November 1, 2020 | Sunday, November 01, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-11-01T00:20:37Z
Komunitas Bima Dompu Bersatu Jabodetabek Sabtu (31/10) saat berziarah ke kuburan almarhum Sultan Bima ke 14 Muhammad Salahuddin di TPU Karet Bivak Jl. KH mas Mansyur No. 48, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat.


Jakarta, Garda Asakota.

Tahun 2020 ini, Sultan Bima ke-XIII, Muhammad Salahuddin kembali diusulkan menjadi Pahlawan Nasional, setelah sebelumnya gagal dinobatkan sebagai pahlawan Nasional oleh Presiden RI.

Atas usulan ini, dukungan dari berbagai pihak terus mengalir dan mengemuka, termasuk dari Komunitas Bima Dompu Bersatu Jabodetabek.

Sebagai bentuk dukungan, Komunitas Bima Dompu Bersatu Jabodetabek Sabtu (31/10) berziarah ke kuburan almarhum Sultan Bima ke 14 Muhammad Salahuddin di TPU Karet Bivak Jl. KH mas Mansyur No. 48, Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, 10250. Mereka ini diantaranya Tokoh Sejarah Bima M Sahlan Albimawi dan Tokoh Muda Bima Syarif Kalepe, sepenuhnya mendukung almarhum sebagai pahlawan Nasional. 


"Kami sebagai generasi bangsa, berterima kasih atas jasa Almarhum Sultan Bima ke 14 Muhammad Salahuddin Bin Ibrahim, Karena perjuangan almarhum dan keturunannya kami masyarakat Mbojo bersyahadat di agama Islam," ungkap Syarif Kalepe, SH, MH, kepada Garda Asakota.

Seperti diketahui tahun 2020 ini Kementerian Sosial (Kemensos) kembali mengusulkan sejumlah tokoh di seluruh Indonesia kepada Presiden RI sebagai Calon Pahlawan Nasional (CPN). Salah satunya adalah almarhum Sultan Muhammad Salahuddin

Untuk itu, Syarif berharap dukungan dan do’a dari masyarakat Bima agar Sultan Bima yang ke XIII itu dapat dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. "Almarhum ikut berjasa di masa  Kemerdekan Repulik Indonesia. Semasa hidupnya almarhum memimpin dan berjuang menggerakkan rakyat untuk merebut kekuasaan dari Pemerintah Hindia Belanda. Serta menyatakan diri bergabung dengan NKRI yang saat itu Indonesia dipimpin Presiden Soekarno," ungkapnya.

Almarhum juga diakuinya berjasa mendirikan sekolah umum dan agama sehingga ia diberi gelar Ma Kakidi Agama  (yang mendirikan agama) serta memberikan beasiswa kepada masyarakat Bima dengan menggunakan uang pribadinya. (GA. 212*)

×
Berita Terbaru Update