 |
| Segenap elemen warga masyarakat di Kecamatan Wawo saat bersilaturahim dengan Calon Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE (IDP) Minggu malam (27/9. |
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Pasca penetapan Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE (IDP) sebagai Calon Bupati Bima nomor urut 3, kediaman IDP saat ini makin ramai didatangi warga masyarakat dari berbagai wilayah Kecamatan.
Terlihat hampir setiap malam ratusan kendaraan baik roda dua maupun roda empat terpakir di depan halaman kediaman IDP di kawasan lapangan Serasuba Kota Bima.
Tiba di kediaman, warga dari berbagai kalangan usia itu seperti para tokoh masyarakat dan tokoh agama, dengan tertib duduk di kursi yang disediakan di halaman samping rumah menunggu bertemu dengan IDP dan Tim Pemenangan Paslon IDP-Dahlan nomor urut 3 tersebut.
Selain menyampaikan gagasan dan ide warga juga memberikan dukungan moral dan kemenangan kepada IDP-Dahlan yang mencalonkan kembali menjadi Bupati dan Wakil Bupati Bima untuk lima tahun kedepan.
Pantauan langsung wartawan, diakui hampir setiap hari selalu saja ada elemen masyarakat yang datang bahkan jumlahnya mencapai ratusan warga seperti terlihat Minggu tadi malam (27/9), yang mana IDP kedatangan para simpatisannya dari Kecamatan Wawo.
"Semalam giliran warga masyarakat dari seluruh desa se Kecamatan Wawo yang datang bersilaturahim dengan Umi Dinda (IDP, red," ungkap Penghubung Tim Pemenangan IDP-Dahlan, Dafullah, M.Pd, kepada Garda Asakota, Senin (28/9).
Dihadapan Umi Dinda, pada prinsipnya mereka menyampaikan komitmen agar Umi Dinda tetap diperjuangkan kembali untuk menjadi Bupati pada periode selanjutnya. "Alasan mereka, masih membutuhkan pemimpin yang ramah," kata Dafullah.
Sementara itu, warga lainnya memuji Kepemimpinan IDP yang telah berupaya maksimal melayani rakyatnya selama lebih dari empat tahun terakhir.
Jika tidak berhalangan seperti ke luar daerah, kapan dan dimana pun, IDP diakuinya selalu berusaha meluangkan waktu untuk hadir di tengah-tengah rakyatnya, baik suka dan duka.
Dan itu mengalir apa adanya, tanpa ada kesan dibuat-buat atau mencitrakan diri karena memang sudah menjadi kebiasaan IDP sejak mendiang Dae Ferry (H. Ferry Zulkarnain) memimpin Kabupaten Bima. (GA. 212*)
