-->

Notification

×

Iklan

FPPP DPRD NTB Pertanyakan Perbedaan Draf KUA PPAS TAPD dan OPD

Thursday, August 27, 2020 | Thursday, August 27, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-08-31T08:57:28Z


Mataram, Garda Asakota.-

Perbedaan draf Kebijakan Umum Anggaran (KUA) Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang dipegang antaran Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) dan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pada saat rapat pembahasan anggaran di Lembaga DPRD NTB, menjadi pertanyaan khusus yang diangkat oleh Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (FPPP) pada saat penyampaian Pemandangan Umum (PU) Fraksi terhadap Nota Keuangan dan Raperda APBD Perubahan TA 2020 pada saat Rapat Paripurna DPRD NTB, Rabu 26 Agustus 2020.

“Fraksi ppp juga mempertanyakan perbedaan draf KUA PPAS yang dipegang antara TAPD dan OPD pada saat rapat pembahasan berlangsung, bahkan banyak dari OPD terkait tidak paham sama sekali terkait pos-pos anggaran yang akan dibahas bersama DPRD NTB, mohon penjelasannya.?,” cetus Syirajuddin SH., anggota Fraksi PPP kepada wartawan media ini.

Dalam kesempatan itu, Fraksi PPP meminta kepada eksekutif agar membangun komunikasi yang baik anatara TAPD dan OPD dalam menyusun anggaran APBDP tahun anggaran 2020. “Dengan maksud agar kualitas pos-pos anggaran menjadi proporsional dan akuntabel serta bisa dipertanggungjawabkan kedepannya,” tekan pria yang juga Ketua Komisi I DPRD NTB ini.

Pada APBD Perubahan TA 2020 ini, FPPP pada prinsipnya meminta eksekutif lebih mengutamakan kebutuhan dasar masyarakat dalam memberikan kebijakannya, sebagaimana arahan dari pemerintah pusat. 

Selain itu, Fraksi ppp meminta agar eksekutif harus mampu mencari trobosan baru sumber PAD yang ada di NTB, agar tidak monoton berharap pada sektor-sektor yang sudah ada.

“Fraksi PPP berharap eksekutif membentuk tim lobby anggaran kepada pemerintah pusat, baik melalui mantan pejabat pusat maupun mantan pejabat daerah yang telah berpengalaman dalam mencari pos-pos anggaran untuk kesejahteraan masyarakat NTB. Bahkan sudah sangat sering fraksi PPP meminta untuk eksekutif membentuk tim lobby anggaran, namun sampai saat ini belum ada progres dan tindaklanjutnya, mohon penjelasan?,” cetus duta Dapil VI Kabupaten Dompu, Kabupaten Bima dan Kota Bima ini.

Pada sisi yang lain, fraksi PPP juga meminta kepada eksekutif agar tidak melakukan mutasi menjelang pembahasan anggaran agar tidak membuat terganggu pembahasan anggaran antara OPD terkait dengan DPRD.

Namun, disisi lain Fraksi PPP juga mengapresiasi atas lompatan industrialisasi yang dilakukan oleh Pemprov NTB terhadap pembinaan dan pelayanan UKM/IKM yang ada di NTB. Lompatan itu menurut FPPP terlihat seperti sepeda listrik, motor listrik yang di produksi oleh anak-anak muda kreatif yang dimiliki oleh NTB.  (GA. Im*)

×
Berita Terbaru Update