Dahlan M. Noer |
Mataram, Garda Asakota.-
Wakil Bupati Bima, Drs H Dahlan HMN,
setuju jika ada Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Bima yang terlalu lama
menjabat jabatan tertentu harus segera dilakukan diganti dengan kader-kader ASN
yang baru untuk menghindari terjadinya Kejenuhan dalam menjabat jabatan
tertentu serta terjadinya power syndrom.
Saat diwawancarai wartawan di Hotel
Santika Kota Mataram beberapa waktu lalu, Wabup Dahlan mengungkapkan akan
pentingnya proses penyegaran ASN di tubuh birokrasi Pemkab. Seperti salah
satunya Jabatan Kadis PU yang terlalu lama dijabat oleh Ir Nggempo, (Lebih
kurang 12 tahun lebih, red.), menurutnya perlu disegarkan dengan memunculkan
ASN-ASN baru dengan menggunakan metode merit Sistem.
“Kalau saya secara pribadi, jabatan
Kadis PU itu perlu disegarkan untuk menghindari kejenuhan seseorang dalam
menjabat jabatan tertentu. Nanti kalau seseorang itu terlalu lama juga menjabat
pada jabatan tertentu dikhawatirkan akan terjadi Power Syndrom. Sistem
kaderisasi juga tidak jalan,” ujar Wabup Dahlan.
Menurutnya, poin paling penting dalam
membangun birokrasi Pemkab Bima yang sehat adalah dengan penggunaan metode
merit system dengan melakukan proses seleksi dengan melihat figur-figur ASN
yang memiliki kompetensi sosial, kompetensi teknis, dan kompetensi managerial
yang baik.
“Hampir semua birokrat itu punya
kompetensi seperti itu. Meski disisi lain ada juga kekurangan lainnya sebagai
manusia. Kalau saya sebenarnya soal birorkasi itu, saya sebenarnya orangnya
tegas. Kalau ASN itu tidak membawa perubahan berarti selama kepemimpinannya
semestinya mereka itu harus digrounded atau tidak lagi diberikan kepercayaan
apa-apa pada jabatan-jabatan lain. Dan hal ini selalu saya warning setiap saat
baik kepada pak Sekda atau kepada Ibu Bupati untuk diperhatikan,” ungkapnya.
Pihaknya mengaku Pemkab Bima memiliki
segudang ASN yang memiliki kualitas yang bagus. Hanya saja menurutnya dengan
kualitas yang bagus tersebut, semestinya akan terjadi percepatan dalam proses
pembangunan Kabupaten Bima.
“Birokrat kita punya kualitas yang
bagus. Tidak punya penyakit kolesterol dan jantung, namun sayang tidak bisa
kuat berlari cepat. Nah ini tolong dimaknai analogi yang saya berikan tadi,” pungkasnya. (GA. 211*).