-->

Notification

×

Iklan

Sampah Bertumpukan di Jalan Utama, Warga Mpili Gotong-Royong

Monday, May 18, 2015 | Monday, May 18, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-05-18T12:27:40Z
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Warga masyarakat Desa Mpili Kecamatan Donggo Kabupaten Bima terlibat aktif dalam kegiatan gotong-royong, pembersihan ruas kiri kanan jalan utama yang menghubungkan Kecamatan Bolo dengan Kecamatan Donggo, tepatnya dari arah desa Tumpu Kecamatan Bolo menuju Desa Mpili Kecamatan Donggo, Jumat (1/5).
Aksi ini dipelopori Kades beserta stafnya, para lembaga desa dan menghadirkan pihak kecamatan, Kapolsek Donggo, Iptu Abdul Haer beserta anggotanya dan Babinsa setempat. Pembersihan itu merupakan salah satu program jumat bersih desa setempat yang dilaksanakan dalam satu kali setiap minggunya.
Selaku Pjs. Kades Mpili, Tasrif Hamrun, kepada Garda Asakota mengatakan, pembersihan lingkungan secara bergotong royong yang dilakukan oleh pihaknya merupakan kegiatan untuk mempertajam lagi budaya gotong royong bagi masyarakat. “Sehingga budaya kebersamaan, gotong royong yang dibangun sejak jaman nenek moyang kita terdahulu tidak mudah hilang termakan jaman,” terangnya. Disamping itu lanjutnya, gotong royong ini merupakan salah satu program untuk mendukung program pemerintah daerah mewujudkan lingkungan yang bersih, dengan program jumat bersih dalam membersihkan lingkungan.
Pembersihan di lokasi jalan utama, kata dia, dengan harapan agar semak belukar yang sudah terlihat menutupi jalan raya tidak lagi mengganggu pandangan bagi pengguna jalan yang menggunakan kendaraan sehingga tidak terjadi kecelakaan.
Disamping itu, tumpukan sampah warga yang sudah berserakan dan juga berbau membuat pengguna jalan tidak mencium aroma tidak sedap yang mengancam kesehatan. Tasrif menyesalkan sikap oknum warga yang melakukan pembuangan sampah di sepanjang jalur tersebut, hal ini tidak boleh dibiarkan berlarut. “Pasalnya sampah warga bukan saja sampah rumah tangga yang dibuang di sini, akan tetapi parahnya lagi tempat ini dijadikan pembuangan kucing, anjing serta kambing yang sudah mati, sehingga setiap kita lewati tempat ini aromanya baunya sangat sengat,” imbuhnya.
Untuk itu, dirinya berharap dengan semangat gotong-royong tidak ada lagi masyarakat yang membuang sampah di kawasan tersebut. “Masyarakat harusnya sadar, tempat ini bukanlah tempat pembuangan sampah, ini jalan umum yang setiap hari warga masyarakat dari manapun melewati jalan ini,” imbaunya.
Camat Donggo yang diwakili oleh Kasi Pemerintahan, Suhardin S.Sos, berjanji akan secepatnya melakukan koordinasi dengan pihak pemerintah kecamatan Bolo, karena diakuinya sampah-sampah yang berserakan itu berasal dari warga yang ada di Kecamatan Bolo, bukan dari warga Desa Mpili atau warga Kecamatan Donggo. “Ini bisa kita lihat dengan jarak wilayah yang ada, dari tempat tumpukan sampah ini saja kita bisa mengetahuinya. Jarak wilayah Kecamatan Bolo hanya kurang lebih 500 meter sedangkan wilayah Donggo atau desa Mpili berjarak kurang lebih lima kilo meter,” akunya. Masalah ini, sambungnya, harus segera diselesaikan dengan cepat, dan pihaknya akan melakukan koordinasi dengan pihak kecamatan setempat, sebelum adanya aksi protes dari warga. “Ini yang harus kita antisipasi lebih awal sebelum adanya hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya. (GA. Hikmah/Orisila*)

×
Berita Terbaru Update