-->

Notification

×

Iklan

Kepala SMPN-3 Bolo Akui Tak Berani Serahterima Aset

Sunday, January 25, 2015 | Sunday, January 25, 2015 WIB | 0 Views Last Updated 2015-01-25T13:40:06Z
Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Kepala Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN)-3 Bolo Kecamatan Bolo Kabupaten Bima, Drs. Sudirman, mengaku antara pihaknya  selaku kepala sekolah yang baru dengan kepala sekolah lama, belum melaksanakan serah terima aset yang ada di sekolah setempat.
Pasalnya, mantan kepala sekolah sebelumnya, Drs. Dahlan, M.Pd, sampai saat ini belum melakukan serah terima aset yang ada disekolah setempat lantaran disebabkan adanya beberapa faktor yang menghambat pelaksanaan serah terima tersebut.
Dari hasil keterangan yang dihimpun oleh awak media ini di sejumlah guru,  Selasa (20/1), mantan Kepsek  sering berkoar dan menyampaikan kepada para guru bahwa sebelum dirinya meninggalkan sekolah tersebut
tidak ada masalah yang berkaitan dengan hutang piutang sekolah.
Penyampaian itu, kata beberapa sumber guru, kerap diutarakannya  di saat ada pertemuan/rapat sekolah. Namun mereka merasa heran ketika persoalan adminitrasi sekolah ternyata tidak sesuai dengan pengakuan mantan Kasek tersebut.
“Sejak kehadiran Kepsek yang baru, semuanya terbongkar bahwa selama ini sekolah mempunyai hutang senilai Rp43 juta lebih. Jadi, pantasan Kepsek yang baru tidak mau tanda tangan serah terima adminitrasi sekolah,” cetus sumber guru.
Kepala SMPN-3 Bolo, Drs.Sudirman, yang dikonfirmasi wartawan, membenarkan kalau dirinya belum menerima serah terima aset sekolah dari Kepsek lama. “Memang sampai saat ini saya belum mengadakan serah terima aset sekolah,” akunya.
Sudirman membeberkan alasan dirinya yang belum bisa melaksanakan serah terima aset sekolah karena terkendala pertanggung jawaban pengelolaan keuangan sekolah yang sampai saat ini belum dituntaskan.     Menurutnya berdasarkan bukti yang dimilki oleh dirinya, ada beberapa tunggakan utang yang sampai saat ini belum dilunasi oleh Kepsek lama. “Kepsek lama telah meninggalkan utang sesuai dengan bukti-bukti tidak wajar antara lain hutang di toko Muhidin senilai Rp2 juta lebih, hutang di toko Maju Sport senilai Rp3 juta lebih, hutang di toko La’ana senilai Rp13 juta lebih, hutang di pihak ketiga senilai 5.juta lebih,” sebutnya. Hutang-hutang itu, kata dia, belum termasuk hutang terhadap Pajak Tahun 2014 senilai Rp4 juta lebih, dan lain-lain. “Sehingga total hutang yang ada disekolah ini menjadi Rp43 juta lebih,” bebernya.
Padahal katanya, Kepsek lama sebelum meninggalkan sekolah tersebut sudah terlebih dulu mencairkan dana BOS.
“Kenapa dia tidak membayar hutang  buku hasil pengadaan tahun 2011, padahal dalam ketentuan Dana Bos sudah jelas 5 persennya bisa digunakan untuk membayar buku tersebut. Lantas dikemanakan uang BOS itu?,” cetusnya bertanya-tanya.
Sudirman juga membeberkan bahwa pihaknya saat ini dirundung dengan adanya persoalan rehab tiga lokal Ruang Kelas Belajar (RKB) dari alokasi dana DAK 2014 senilai Rp135 juta. “Sampai saat ini belum juga rampung diselesaikan. Terkait dengan persoalan rehab tiga lokal gedung sekolah, kami tidak akan pernah menerima sebelum ada pengakuan secara pasti dari pihak konsultan,” tegasnya seraya merinci bahwa terhadap rehab sekolah tersebut masih banyak yang harus dibenahi.
“Selain belum banyak yang di cat, intalasi listrik dalam satu lokal belum dibenahi. Parahnya lagi plafon bangunan tersebut sudah banyak yang rusak akibat rembesan air hujan,”masa baru direhab plavonnya sudah banyak yang rusak, Imbasnya, RKB belum bisa digunakan untuk proses KBM bagi para siswa,” imbuhnya.
Kepala SMPN-3 Bolo menegaskan bahwa pihaknya baru mau melaksanakan serah terima aset sekolah apabila ada jaminan pembatasan tugas antara dirinya dengan Kepsek lama. “Artinya segala sesuatu yang terjadi sebelumnya menjadi tanggung jawab Kasek lama. Saya akan laksanakan serah terima apa bila ada pembatasan tugas,” katanya.
  Sementara itu Konsultan lapangan untuk wilayah Bolo, Syaiful, ST, yang duhubungi via selulernya mengungkapkan bahwa dirinya awal Januari didampingi Kepsek dan para guru di sekolah setempat, melaksanakan pengecekan terhadap rehab ketiga ruangan tersebut. Dirinya tidak menampik kalau pelaksanaan rehab ketiga ruangan bangunan tersebut banyak yang belum diselesaikan. Saya sudah menghubungi pihak pelaksana untuk menyelesaikan pekerjaan itu,” katanya.
Dirinya sangat menyayangkan lambatnya pekerjaan proyek rehab itu,  padahal uang termin ke-4 sudah dicairkan dan diterima oleh pihak pelaksana. “Artinya pekerjaan itu harus sudah dirampungkan.
Dari hasil komunikasi saya dengan Kepsek lama selaku pelaksana pekerjaan itu akan dituntaskan dalam waktu dekat.
Paling tidak hari Rabu (21/1) rehab bangunan itu sudah semuanya rampung,” imbuhnya mengutip janji pelaksana. Mantan Kepala SMPN-3 Bolo, Drs. Dahlan, M.Pd, yang berusaha  dikonfirmasi via telepon selulernya mengaku terkait persoalan ini pihaknya sudah melaporkannya kepada pihak Dikpora. “Saya tidak bisa berikan komentar banyak, yang jelas persoalan ini sudah saya laporkan ke dinas,” ujarnya singkat. (GA. 888*)

×
Berita Terbaru Update