-->

Notification

×

Iklan

DPRD NTB Dorong Pemda Ambil Langkah Strategis Atasi Melonjaknya Harga Beras

Thursday, February 22, 2024 | Thursday, February 22, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-21T23:56:12Z

 

Foto beras mahal. Ist*)



Mataram, Garda Asakota.-

 


Anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Made Slamet, mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) agar segera mengambil langkah-langkah strategis dalam menanggulangi melonjaknya harga beras saat sekarang ini.

 


“Harus segera diambil langkah strategis untuk menanggulangi melonjaknya harga beras. Apalagi kita tahu NTB ini adalah lumbung pangan Nasional yang semestinya hal-hal seperti ini dapat segera diatasi,” kata anggota Dewan dari Partai PDI Perjuangan ini, Rabu, 21 Februari 2024.

 


Sebagaimana diketahui, harga beras saat sekarang berada di kisaran Rp17 ribu sampai Rp17,5 ribu per kilonya.

 


Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB melalui PJ Gubernur, HL Gita Ariadi, pada Rabu 21 Februari 2024, bertempat diruang kerja Gubernur NTB, langsung memimpin rapat koordinasi menyikapi kenaikan harga beras yang terjadi di Provinsi NTB.

 


Miq Gite menghimbau agar dilakukannya Operasi Pasar Murah secara masif bagi masyarakat, agar memberikan kemudahan bagi masyarakat untuk dapat membeli beras.

 


"Agar melaksanakan pasar murah atau operasi pasar secara masif di setiap Kabupaten atau Kota, dapat juga dilakukan oleh setiap OPD sembari turun pembinaan ke masyarakat," jelas Miq Gite.

 


Miq Gite mengatakan bahwa penyebab kenaikan beras dikarenakan kondisi alam dan adanya permintaan yang meningkat saat menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) kemarin.

 


"Oleh karenanya Pemprov mengambil langkah untuk Operasi Pasar Murah yang dilaksanakan di tengah masyarakat langsung. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan harga beras sesuai harga Stabilisasi Pasokan Harga Pasar (SPHP).

 


Sementara itu, Kepala Bulog NTB, David Susanto juga menyampaikan bahwa stok beras untuk  NTB masih cukup dan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panic buying atau perilaku membeli barang dan menimbunnya pada saat situasi darurat.

 


"Kami akan menyelesaikan pelaksanakan Bantuan Pangan sampai akhir Februari, sehingga diharapkan masyarakat tidak akan mencari beras dulu di pasar saat ini bagi yg menerima bantuan pangan," pungakasnya. (**)

×
Berita Terbaru Update