-->

Notification

×

Iklan

Tegaskan Komitmen Maju di Pileg 2024, Ilham: Wajar, Saya Sudah 20 tahun di Golkar

Monday, February 27, 2023 | Monday, February 27, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-02-27T12:12:40Z

Wakil Sekretaris DPD I Partai Golkar NTB, Ilham A Rasul.



Bima, Garda Asakota.-


 

Wakil Sekretaris DPD I Partai Golkar Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Ilham A Rasul, menegaskan komitmennya untuk maju sebagai Bakal Calon Anggota Legislatif DPRD Provinsi NTB daerah pemilihan VI (Kabupaten Bima, Kota Bima dan Kabupaten Dompu) pada Pileg 2024 mendatang.


 

“Wajar, saya sendiri merupakan kader partai Golkar yang sudah mengabdi selama lebih dari 20 tahun. Sehingga saya mempunyai keinginan untuk memperjuangkan misi partai dengan mengabdi di sistem pemerintahan,” tegas politisi muda partai Golkar ini disela-sela acara haul almarhumah kedua orang tuanya (Alm A Rasul dan Alm St Hafsah, red.), di Desa Ngali, Sabtu 26 Februari 2023.


 

Sosok yang juga menduduki jabatan dalam struktur Badan Saksi Nasional Partai Golkar ini menegaskan rencana keikutsertaannya dalam kontestasi Pileg 2024.


 

“Atas dasar itulah, maka saya harus maju dalam kontestasi pemilu DPRD Propinsi Dapil Kabupaten Bima, Kota Bima dan Dompu,” tegasnya lagi.


 

Pihaknya mengungkapkan bahwa Partai Golkar bukanlah partai yang asal comot Calon Legislatif melainkan Caleg yang dicalonkan oleh Golkar adalah Caleg yang merupakan Kader Golkar.


 

"Golkar inikan partai matang.  Partai yang sistem pengkaderannya sudah sangat sistematis dan kompleks. Bukan partai yang asal comot kader dan bukan partai yang kekuarangan kader. Jadi rekam jejak kita sebagai Kader itu jelas. Ini saya katakan untuk menjawab soal jegal menjegal itu. Ga ada, yang ada dalam Golkar itu adalah penilaian atas Kaderisasi kita dipartai,” ungkap sosok yang dikenal sebagai aktivis yang juga sudah puluhan tahun di KNPI baik ditingkat Provinsi maupun ditingkat pusat.

 

 

Saat ditanya tentang Isu Pencalonan dirinya sebagai Calon Legislatif Provinsi NTB dan Haul yang diselenggarakan berkaitan dengan soal suksesi pencalonannya, Ilham A Rasul mengatakan bahwa acara haul ini bukan untuk soal politik melainkan murni mengingat perjuangan orang tuanya sebagai pendidik dan sebagai mantan kepala desa.

 


"Sebenarnya ini bukan acara politik serta tidak ada kaitannya dengan kepentingan politik saya kedepan. Seharusnya ada forum lain. Tapi untuk menjawab pertanyaan dan pernyataan dari ratusan hadirin yang hadir, maka dengan tegas saya menjawab bahwa saya sudah 20 tahun lebih di Golkar, Anak dari politisi Golkar dan soal isu menjegal Calon lain itu tidak benar. Malah yang terjadi sebaliknya, saya yang coba-coba dijegal oleh Caleg lain. Niat saya sudah bulat 100% untuk menjadi Caleg dari Golkar," tegas mantan Ketua HMI Cabang Makassar ini.

 

 
Haul Dihadiri Berbagai Kalangan
 

Gelaran haul yang diselenggarakan di Desa Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima tersebut terlihat dihadiri oleh berbagai macam kalangan, baik dari keluarga besar yang tersebar di tiga kabupaten/kota (Bima dan Dompu) juga dihadiri oleh tokoh agama, tokoh masyarakat, politisi lintas partai (baik caleg maupun anggota legislatif), birokrat, aktivis pemuda dan politik serta kerabat dekat.


 

Kehadiran Ilham A Rasul untuk menyelenggarakan haul atas kedua orang tuanya  disambut antusias dan mendapatkan apresiasi positif dari keluarga dan kerabatnya.


 

Menurut Ilham, tradisi haul biasanya diadakan untuk mengenang tokoh-tokoh yang berpengaruh terhadap pengembangan Islam dan juga sebagai upaya memperkokoh silaturahmi yang sudah terjalin sejak almarhum dan almarhumah kedua orang tuanya masih hidup.


 

"Haul bertujuan untuk mengenang jasa orang yang sudah tiada dan sebagai pengingat kematian. Memperingati kematian Almarhum dan Almarhumah yang kita sebut sebagai Haul adalah mengenang sisi terluhur kedua orang tua yang sudah wafat. Pada sisi terluhur itu maka menjadi penting dan relevan untuk diwarisi baik menyangkut aspek kejuangan, keteguhan hati, sikap moral serta pemihakan sosial,” ungkap Ilham.


 

lham A Rasul menjelaskan bahwa dalam agama, silaturahmi itu mewujudkan sifat Rahmat dan Kasih Sayang ALLAH SWT secara riil dan otentik dengan cara berbagi rasa dan menyambung rasa.


 

Rasa persaudaraan yang tetap mencerminkan adanya kesadaran menerima perbedaan satu sama lain secara dewasa dan elegan.


 

"Haul ini sekaligus menjaga dan memperkokoh tali silaturahmi antara kita semua. Saya merasakan secara langsung besarnya pengaruh support dan dukungan dari keluarga khususnya dalam menggapai perwujudan cita-cita hidup saya kedepan," ucapnya didepan ratusan hadirin yang hadir

.

 

Acara yang diselenggarakan hari sabtu 26 Februari 2023 pukul 12.00  Wita  hingga selesai pada pukul 23.00 Wita tersebut juga diisi oleh testimoni dari murid-murid Almarhumah Ibunda Ilham A Rasul.


 

Salah Satu muridnya, Ibu Muliati mantan Anggota DPRD Kabupaten Bima dan Ustadz Abbas (sekaligus pengisi ceramah) mengatakan bahwa Almarhumah adalah pendidik yang sangat istiqomah dalam mengajarkan nilai-nilai Agama Islam yang berlandaskan Al-Quran dan Hadist Waktu di madrasah.


 

"Ilham harus bersyukur dilahirkan, tumbuh dan dididik oleh seseorang yang ikhlas dalam mengajar Al Quran dan Hadist," ucap mereka berdua.

 


Lebih lanjut, Ustadz Abbas menuturkan bahwa Ilham A Rasul juga tumbuh dari didikan seorang Ayah Pejuang Aktivis Sosial politik pada zamannya.


 

Almarhum Abdul Rasul sosok yang dikenal luas pada era Tahun 1970 hingga wafat pada Tahun 1995 di Desa Ngali Kecamatan Belo Kabupaten Bima.


 

Almarhum salah satu tokoh Golkar di Bima Selatan ketika itu, menjabat Kepala Desa pada Tahun 1974, dikenal dekat dengan Alim Ulama, salah satu tokoh kunci penggagas lahirnya SMP Negeri 2 Belo, juga salah satu pengusung ide Bumi Gora yang mengubah pola haluan bercocok tanam khsususnya di Desa Ngali.


 

Singkatnya, almarhum sangat konsen dengan kemajuan masyarakat yang mengutamakan penguatan pendidikan sebagai peta jalan kemajuan masyarakat yang dipimpinnya ketika itu.


 

Almarhum lahir dan menghabiskan masa kecil di Desa Huu Kabupaten Dompu lantas melanglang buana ke Tanah Jawa hingga menetap di Desa Ngali pada Tahun 1960 hingga menikahi gadis Desa Ngali bernama Siti Hafsah yang merupakan Guru agama yang konsen mengajarkan Qur'an dan Hadist di MIN Ngali.  (GA. Im*)

×
Berita Terbaru Update