.jpg) |
| Kunjungan reses anggota DPRD NTB, H. A. Rahman, SE, disambut hangat warga lingkungan Busu Kelurahan Ntobo. |
Kota Bima, Garda Asakota.-
Warga nasyarakat di lingkungan Busu Kelurahan Ntobo Kecamatan Raba Kota Bima mengusulkan kepada anggota DPRD NTB dari Partai Demokrat, H.A. Rahman H Abidin, untuk memperjuangkan pembangunan jalan usaha tani.
Pasalnya, di wilayah ini pengembangan pertanian cukup potensial, dimana rata rata warganya mayoritas petani.
"Selama ini, kami kesulitan akses menuju lahan pertanian. Sehingga dibutuhkan jalan usaha tani, semoga melalui anggaran Provinsi NTB bisa direalisasikan," harapnya kepada anggota DPRD NTB, Minggu (19/02/2023) saat melakukan reses di lingkungan tersebut.
Pantauan langsung wartawan, kedatangan ketua Fraksi Demokrat ini, disambut hangat oleh warga setempat. Selain usulan pembukaan jalan tani, warga juga mengusulkan untuk pembuatan DAM di wilayah setempat.
Ketua Rt 16 lingkungan Busu, Syarifudin, juga menyampaikan beberapa usulan. Seperti jembatan yang putus diterjang banjir beberapa tahun lalu, bisa dibangun secara permanen.
Syarifudin juga menyampaikan kondisi lingkungan Busu yang gelap gulita. Ketika malam, warga berjalan dibantu cahaya senter.
"Kami butuh lampu jalan. Cukup di sawah dan di gunung kami menggunakan senter, jangan lagi di perkampungan," ungkapnya.
Selain mengusulkan fasilitas umum, Syarifudin juga mengusulkan untuk usaha pemuda.
"Ada banyak yang memiliki keahlian perbengkelan, mungkin bisa dibantu untuk peralatan," harapnya.
Usulan warga ini langsung ditanggapi oleh H Arahman. Mengenai usulan pembukaan jalan usaha tani, pria yang akrab disapa Aji Man ini mengaku akan langsung direalisasikan tahun 2023 ini.
Tapi kata dia, warga melalui kelompok tani harus mengajukan proposal yang turut diketahui oleh lurah.
"Kalau sudah ditanda tangani oleh lurah, tahun ini bisa langsung direalisasikan," katanya.
Mengenai usulan pembangunan DAM, Aji Man justru menawarkan bronjong untuk penampung air. Sebab kata dia, untuk membangun dam, dibutuhkan lokasi yang besar dan anggaran yang besar.
"Kalau bronjong, tahun ini langsung bisa dilaksanakan," jelasnya.
Soal jembatan dan lampu jalan jelas Aji Man, tidak bisa diintervensi menggunakan anggaran Provinsi NTB, karena merupakan kewenangan Pemerintah Daerah.
"Kami hanya bisa masuk di jalan Provinsi saja," tegasnya.
Kemudian permintaan untuk bantuan peralatan perbengkelan, Aji Man akan mengusulkan di anggaran 2024. "Ajukan proposal, tahun depan saya akan kasih," pungkasnya. (GA. 212*)
