-->

Notification

×

Iklan

Polda NTB Periksa Belasan Terduga Penganiaya 4 Pemuda Pengunjung THM LP

Friday, October 28, 2022 | Friday, October 28, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-10-28T01:21:47Z

 

 

Salah satu korban dugaan tindak penganiayaan.



Mataram, Garda Asakota.-


Sejak dilaporkan ke pihak Kepolisian Daerah (Polda) NTB pada Sabtu 22 Oktober 2022 lalu, belasan terduga pelaku aksi penganiayaan serta dugaan kepemilikan senjata api pada insiden penganiayaan empat (4) pemuda pengunjung Night Club terkenal di Kota Mataram (LP) diperiksa secara intens oleh pihak penyidik Subdit III Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda NTB pada Kamis 27 Oktober 2022.


Berdasarkan informasi yang diperoleh wartawan media ini, sekitar 17 orang terduga pelaku yang diduga terlibat dalam dugaan tindak penganiayaan empat (4) pemuda tersebut hadir diruangan Subdit III.


“Ada juga sosok pria berkulit putih yang dipanggil boss oleh para terduga lainnya yang hadir memenuhi pemeriksaan. Sebab pada saat kejadian didepan indomaret itu dia diduga hadir dengan dikawal dua pengawalnya,” kata sumber kepada wartawan media ini.


Masih menurut sumber, dari 17 orang tersebut, sekitar 13 orang terduga pelaku diperiksa secara intens oleh pihak penyidik hingga malam harinya bahkan informasinya, pihak penyidik juga turun langsung ke tempat kejadian perkara.


“Tadi malam 13 orang yang diperiksa secara intens. Bahkan pihak penyidik turun langsung mengecheck TKP. Dan 13 orang tersebut langsung diamankan oleh pihak buser,” ujarnya.


Dari belasan orang yang diperiksa tersebut, kabarnya ada yang berhalangan untuk diperiksa karena alasannya sakit.


“Iya diantara mereka ada yang tidak jadi diperiksa karena alasannya sakit. Termasuk salah satunya pria yang dipanggil boss itu yang dikabarkan sakit,” timpalnya.


Menurutnya, pemeriksaanya masih akan berlanjut terhadap beberapa yang lainnya yang belum sempat diambil keterangannya pada Jum’at 28 Oktober.


Sementara itu, Kabid Humas Polda NTB, Kombes Pol Artanto masih berusaha dikonfirmasi terkait dengan adanya informasi pemeriksaan dan penahanan terduga pelaku.


Sebagaimana diberitakan media ini sebelumnya, kejadian yang memantik rasa kemanusian yang dialami oleh empat (4) orang pengunjung Tempat Hiburan Malam (THM), terjadi usai mereka menikmati hiburan malam di salah satu Night Club terkenal di Kota Mataram (LP), pada Sabtu 22 Oktober 2022, mereka diduga dianiaya oleh belasan orang hingga babak belur dan mengalami luka serius.


“Klien kami mengalami luka yang serius akibat adanya dugaan tindakan penganiayaan itu. Diduga kuat belasan pelakunya berasal dari karyawan Night Club (LP). Dan kami sudah laporkan secara resmi ke pihak penyidik Kriminal Umum di Polda NTB terkait dugaan tindakan penganiayaan tersebut dan dugaan kepemilikan senjata api (Senpi) jenis pistol,” tegas Kuasa Hukum dari dua orang korban penganiyaan, Arif Kurniadin, SH., kepada sejumlah wartawan, Rabu 26 Oktober 2022.


Dituturkannya, kejadian yang menimpa kliennya tersebut terjadi, usai mereka menikmati hiburan malam di hall Night Club (LP) sekitar pukul 02.00 wita pada Sabtu 22 Oktober lalu.


Sekitar jam 03.00 wita, mereka pun beranjak keluar dari LP. Tiga orang pulang duluan ke kos-kosan mereka dengan membonceng satu kendaraan roda dua.


Sementara dua orang lainnya diikuti oleh belasan orang sampai didepan indomaret Dasan Cermen dan diberhentikan dari kendaraannya. Mereka diduga langsung dipukuli tanpa adanya alasan yang jelas.


“Mirisnya lagi salah satu terduga pelaku diduga sempat mengancam klien kami dengan dugaan menggunakan pistol dan ditanya dimana tempat kontrakannya,” ujarnya.


Puas memukuli kliennya itu, belasan orang ini memindahkan mereka kemobil yang dikendarai para terduga pelaku dan meminta para korban menunjukan letak kos-kosannya mereka dimana ada tiga orang lagi rekan mahasiswa ini yang sudah berada di kos kosannya tersebut.


Sesampai di tempat kontrakan mereka, para korban berinisial  MF, RA,  RH, dan A, ini diduga dihajar habis-habisan hingga babak belur dan mengalami luka serius.


“Para terduga pelaku itu diduga menggunakan seragam kerja berwarna hitam dan diduga kuat seragam yang mereka kenakan itu adalah seragam Night Club LP. Jumlah mereka menurut pengakuan klien kami lebih dari 15 orang,” kata pria yang akrab disapa Gebi ini.


Usai mengalami tindakan penganiayaan, para korban dengan dibantu satu rekannya yang berhasil lolos dari aksi yang diduga tidak beradab itu pun langsung diantar ke RS Bhayangkara untuk dilakukan visum dan rekam medis.


“Setelah melakukan visum dan rekam medis, kami sudah melaporkan kasus dugaan penganiayaan dan dugaan kepemilikan senjata api ke penyidik Krimum Polda dan dua orang klien kami juga sudah memberikan keterangan dihadapan penyidik,” cetusnya.


Pihaknya sangat berharap penyidik Krimum Polda dapat mengusut dan menangkap para terduga pelaku ini sebagai bentuk tegaknya hukum di negeri ini.


“Kami sangat berharap para penyidik dapat bekerja secara profesional dalam menegakkan keadilan bagi para klien kami ini. Para terduga pelaku itu harus segera ditemukan dan dapat segera ditahan,” timpal pria yang juga Ketua Badko HMI Nusra ini. (GA. Im*)

×
Berita Terbaru Update