-->
×

Iklan

PDAM Bima Klaim Kerusakan Jaringan Air di Mangge Pambu Akibat Proyek Pelebaran Jalan

Thursday, January 27, 2022 | Thursday, January 27, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-01-27T09:53:31Z

 

Direktur PDAM Bima, H. Haeruddin, ST, MT



Kota Bima, Garda Asakota.-


PDAM klaim kerusakan instalasi perpipaan di Mangge Pambu Kelurahan Nungga Kota Bima disebabkan oleh pekerjaan proyek pelebaran jalan tahun 2021 lalu. Imbasnya, perusahaan PDAM Bima tidak bisa suplay air ke pelanggan khususnya di wilayah bagian Timur Kota Bima.


"Instalasi perpipaan PDAM Bima kondisinya sekarang berceceran di atas jalan, tidak lagi tertanam dalam tanah hingga suplay air ke pelanggan wilayah Timur seperti Oimbo dan sekitarnya mandek, harusnya jaringan pipa ada dalam tanah," ungkap Kabag.Perencanaan PDAM Bima, Ikbal kepada Garda Asakota, Kamis (27/1/2022).


Kata Ikbal, total kerusakan jaringan tersebut lumayan besar karena pipa yang dipakai berdiameter 10 inc. Kondisi ini tentu berimbas juga pada meruginya perusahaan.


Di singgung apakah sudah dimintai pertanggungjawaban ke pelaksana proyek?, menurut Ikbal hal tersebut sudah dilakukan tapi kelanjutannya seperti apa dirinya tidak tahu menahu sebab bukan dirinya lagi yang menangani masalah tersebut.


"Sekarang bukan saya yang menangani hal itu, silahkan konfirmasi langsung ke Dirut saja," timpalnya.


Sementara itu, Dirut PDAM Bima yang dikonfirmasi mengklaim pihaknya sudah kerap kali meminta pertanggungjawaban pihak pelaksana baik Dinas PUPR Balai Jalan dan Jembatan Nasional maupun pelaksana proyek.


Namun diakuinya tidak ada respon hingga sekarang. "Bahkan berkali kali di telepon nggak ditanggapi oleh managernya," ungkap Direktur PDAM Bima, H. Haeruddin, ST, MT, Kamis sore (27/01).


Diakuinya akibat dari ulah perusahaan tersebut ribuan pelanggan PDAM tidak bisa menikmati air bersih lagi mulai dari wilayah Rabangodu, Rabadompu, Oimbo dan Kumbe. 


"Semuanya terputus, kasihan pelanggan. Saya mau gugat mereka di Pengadilan, masalahnya sudah 2 kali dengan yang di Jembatan Penatoi instalasi kami dirusak," tegasnya.


Dia menambahkan, kalau di hitung hitung nilai kerugian akibat kerusakan tersebut yang harus di bayarkan untuk menggaji karyawan PDAM sebulan itu mencapai Rp200 lebih juta.


"Berkali kali saya coba komunikasikan hal ini dengan pihak pelaksana proyek tapi hasilnya nihil, di telepon pun nggak pernah direspon oleh managernya," sesalnya lagi. (GA. 003*)

×
Berita Terbaru Update