-->

Notification

×

Iklan

Bupati Bima Launching Sekolah Ramah Anak dan Serah Terima Rehab Ruang Kelas Bantuan Pro-InQluEd

Thursday, June 24, 2021 | Thursday, June 24, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-06-24T11:38:35Z

 




Kabupaten Bima, Garda Asakota.-


Bupati Bima, Hj. Indah Dhamayanti Putri, SE, melakukan Launching Sekolah Ramah Anak dan serah terima rehab ruang kelas bantuan Program Promosi Prakarsa Masyarakat Sipil untuk Pendidikan Inklusif dan Berkualitas di Indonesia (Pro-InQluEd) Kerjasama Pemerintah Kabupaten Bima dengan Perkumpulan Solidaritas Untuk Demokrasi (SOLUD), YAPPIKA-ActionAid (YAA)  dan PENNYAPPEAL yang dirangkaikan dengan Penandatanganan Komitmen Bersama  Sekolah Ramah Anak Kamis (24/6) di SDN Sanolo Kecamatan Bolo.


Pada kesempatan itu, Bupati menyampaikan terima kasih kepasa SOLUD dan YAPPIKA  yang telah  mendukung rehab SDN Sanolo. “Ini adalah rahmat bagi masyarakat desa Sanolo yang harus dijaga  sehingga akan tumbuh sumber daya manusia yang bisa diandalkan untuk membangun daerah," ungkapnya. 


Menurutnya, dukungan dan pendampingan di Kabupaten Bima diharapkan terus berlanjut dimana sekolah lain yang membutuhkan juga diharapkan bisa merasakan manfaatnya.


“Kita harus terus menciptakan ruang kebahagiaan bagi anak, karena di tangan merekalah masa depan bangsa ini berada," ujarnya. 


Disadari bahwa, ada banyak fakta dimana kekerasan terhadap perempuan dan anak masih sering terjadi dan menjadi keprihatinan serta harus dilawan bersama. 


"Namun di sisi lain  kita juga harus mempertahankan prestasi dimana pada tahun 2019 lalu dimana Kabupaten Bima berhasil meraih prestasi Kabupaten Layak Anak tingkat Nasional," tegas Bupati dihadapan para Kepala Desa dan Kepala Sekolah se-Kecamatan Bolo.


Pantauan langsung wartawan, Bupati saat yang itu hadir bersama Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bima Ilham Yusuf  SH, Pelaksana Tugas Kepala Bappeda H. Fahrudin S.Sos, M.Ap, Kadis Dikbudpora, Zainudin S.Sos, MM, Kepala DP3AP2KB, Drs. Syahrul, Camat Bolo Mardianah SH, Camat Woha Irfan DJ SH,  Koordinator Nasional YAPPIKA-ActionAid Rahmat Munawir dan Direktur SOLUD Dedy Mawardi, juga secara khusus menyampaikan terima kasih kepada seluruh perangkat daerah terkait antara lain Bappeda dan DP3AP2KB yang ikut membantu dan DPRD atas kebijakan penganggaran  pada  OPD untuk mendukung kesiapan Kabupaten Bima menuju Kabupaten Layak Anak (KLA).



Sebelumnya, Pelaksana Tugas Kepala Bappeda Kabupaten Bima H. Fahrudin S.Sos, M.Ap dalam laporannya mengungkapkan, pada tahun 2019, Kabupaten Bima  mendapatkan penghargaan Madya Kabupaten Layak Anak (KLA) tingkat Nasional.  


“Di tingkat daerah, sejumlah pembenahan pun telah dilakukan antara lain dengan menetapkan 48 sekolah ramah anak pada 25 SD, 15 SMP dan 8 SMA se-kabupaten Bima. Disamping itu dengan terbitnya Peraturan Bupati Nomor 11 tahun 2019 tentang Gerakan Literasi Kabupaten Bima telah mendorong berbagai pihak dalam pembudayaan dan pengembangan literasi masyarakat, keluarga. 


Demikian halnya dalam upaya mewujudkan pendidikan inklusif di Kabupaten Bima, sejak tahun 2018 hingga 2021 telah bermitra dengan Perkumpulan SOLUD melalui pada 10 SD Negeri di kabupaten Bima antara lain di Kecamatan Bolo, Woha, dan Ambalawi.

      

Koordinator Nasional YAPPIKA-ActionAid Rahmat Munawir dalam pengantarnya memaparkan, hingga tahun 2028, YAPPIKA mendorong inisiatif lokal, baik di tingkat daerah maupun komunitas  bagi pelayanan publik yang inklusif dan responsif gender.


Terkait dengan dukungan YAPPIKA di Kabupaten Bima, hal ini didasari data bahwa di seluruh uIndonesia terdapat 240 ribu ruang kelas yang berada dalam kondisi rusak dan ini berarti bahwa 6 dari  10 siswa berada dalam bahaya. 


Demikian halnya di kabupaten  terdapat 30 persen infrastruktur sekolah yang perlu dibenahi”.  Dengan Demikian, upaya meningkatkan kualitas pendidikan di Kabupaten Bima  diharapkan bagaimana mengatasi persoalan infrastruktur yang tidak aman  dan bida menimbulkan bahaya”. 

        

"Fokus dukungan berikutnya dari YAPPIKA adalah membantu organisasi masyarakat sipil di Indonesia untuk meningkatkan kapasitas organisasi  dan keuangan serta mendorong kebebasan berserikat, toleransi, aksi kemanusiaan dan ketangguhan menghadapi bencana," ungkapnya. (GA. 212*)

×
Berita Terbaru Update