-->

Notification

×

Iklan

Kompaknya Ibu-Ibu Kompleks Griya Gilipanda Peduli Korban Banjir, Sisir Empat Desa di Madapangga

Saturday, April 10, 2021 | Saturday, April 10, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-04-09T23:56:42Z

 




Kota Bima, Garda Asakota.-


Ibu-ibu di kompleks perumahan Griya Gilipanda Kelurahan Sarae Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima ikut ambil bagian dalam aksi kemanusiaan dengan menggalang dana untuk keluarga korban banjir bandang di Kabupaten Bima. 


Adapun bantuan yang terkumpul berupa uang dan barang. Uang kemudian dibelikan sejumlah barang antara lain sabun mandi, detergen, minyak kayu putih dan obat nyamuk. 


Selanjutnya, mewakili puluhan warga yang telah ikut memberikan bantuan (sumbangan) tersebut sembilan ibu-ibu (Suherlina, Nur Afni, Nurjanah, Nurhayati, Zaenab, Eni Rosmulyati, Nurul Helmi, Agustina dan Rini), bakdah sholat Jumat tanggal 9 April 2021, menggunakan dua kendaraan pribadi melakukan perjalanan menuju titik lokasi pemberian bantuan.



Rombongan saat itu dikoordinir oleh Ketua Rw 07, Muhammad Fauzi, S.Pt, bersama Muhammad, S.Sos selaku Ketua Rt 17 di perumahan Griya Gilipanda. 


Tepat pukul 14.30 wita rombongan relawan tiba di lokasi dan langsung mulai melakukan pembagian di tiga titik yang telah ditentukan yaitu desa Monggo, desa Ncandi, desa Dena dan desa Rade. Di mana di desa Ncandi tim relawan mulai mendrop di Rt 01, 03 ,04, 05 dan 08.


"Jumlah paket bantuan sebanyak 100 paket dan 15 plastik merah pakaian layak pakai," kata Fauzin yang mewakili ibu-ibu, kepada wartawan. 



Menurutnya, sebelum menuju lokasi pihaknya terlebih dahulu berkoordinasi dengan pemerintah desa Ncandi dalam hal ini Sekretaris Desa, Muhammad Saleh, SH, yang direspon dengan memberikan data bahwa di 5 Rt tersebut sangat berdampak antara lain 2 unit kandang ayam potong, tambak ikan air tawar serta puluhan ekor sapi. 


"Di samping lahan pertanian (sawah) yang padinya siap dipanen serta 2 unit penggilingan padi," katanya. 


Setelah selesai pembagian paket di desa Ncandi relawan ibu ibu meski hujan rintik melanjutkan pembagian paket di desa Dena tepatnya di area jembatan penghubung antara desa Dena dan desa Ncandi.


Ketika ditanya apakah tidak merasakan capek dan lelah apalagi di tengah suasana hujan kok masih semangat berbagi?, dengan spontan ibu ibu menjawab. 


"Kita juga dulu pernah merasakan banjir bandang di kota Bima tahun 2016 silam. Maka hari ini kami harus kembali berbagi untuk mengenang kembali apa yang pernah kami rasakan," ungkap ibu-ibu. 



Menoleh ke bagasi mobil ternyata masih ada sisa paket sekitar 20 paket dan 3 plastik merah pakai layak. Tim kembali menyisir dusun Sambitangga desa Rade, yang merupakan salah satu dusun terdampak banjir bandang. 


Bahwa untuk melewati desa Rade harus memutar dari melalui desa Monggo dan desa Dena  karena jembatan utama penghubung kecamatan Madapangga dan Kecamatan Bolo terputus akibat hantaman banjir bandang.


Hanya saja, karena hujan cukup deras ketika tiba di dusun Sambitangga desa Rade rombongan hanya bisa menitipkan bantuan paket kepada kepala dusun Sambitangga, Amiruddin. 


Sebagai pelepas lelah sebelum meninggalkan lokasi rombongan ibu ibu menyempatkan diri untuk melihat jembatan yang putus, yang saat ini sedang dikerjakan oleh aparat TNI yang membuka base camp di terminal Bolo. (GA. 212*)



.

×
Berita Terbaru Update