-->

Notification

×

Iklan

DPRD NTB Dorong Penerapan CHSE dan Zona Hijau Pariwisata untuk Pulihkan Pariwisata

Thursday, April 1, 2021 | Thursday, April 01, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-04-05T00:35:36Z

 

Kepala Diskominfotik Bali, Gede Pramana, saat menerima kunjungan Ketua Komisi III DPRD NTB, Sambirang Ahmadi, dan press trip puluhan jurnalis NTB, Rabu 31 Maret 2021.

Bali, Garda Asakota.-


Ketua Komisi III DPRD NTB, Sambirang Ahmadi, mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB untuk menerapkan Clean, Healthy, Savety and Environment (CHSE) serta penerapan Zona Hijau Kawasan Pariwisata guna memulihkan aspek pariwisata di NTB.


"Penerapan CHSE dan Zona Hijau ini sangat perlu didorong untuk diberlakukan di NTB sebagaimana Provinsi Bali juga menerapkannya saat sekarang ini guna memulihkan pariwisata NTB ditengah pandemi Covid19," kata  Ketua Komisi III DPRD NTB, Sambirang Ahmadi, di Kantor Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik (Kominfotik) Provinsi Bali pada Rabu 31 Maret 2021.


Apalagi menurutnya, jika tiada aral melintang Provinsi NTB dalam tahun ini akan menghadapi event Internasional penyelenggaraan balap motor Dunia MotoGP di Sirkuit Mandalika. Menghadapi event bergengsi yang diprediksi bakal menyedot banyak pengunjung baik pengunjung dalam negeri maupun pengunjung luar Negeri yang akan menyaksikan event bergengsi tersebut, maka Pemerintah Provinsi (Pemprov) NTB harus berupaya maksimal agar penerapan CHSE dan Zona Hijau Kawasan Pariwisata dapat diterapkan dengan baik dikawasan pariwisata NTB.


Menurutnya, NTB perlu belajar dari pemulihan pariwisata Bali. Provinsi Bali menurutnya, sudah tidak lagi diragukan sangat memiliki concern yang tinggi dalam mengembangkan aspek pariwisata. Konsistensi dan komitmen ini bahkan tidak hanya dikenal didalam negeri tapi bahkan sudah sangat terkenal di dunia Internasional


"Penerapan sertifikasi CHSE atau Clean, Helthy, Safety and Enviroment di Provinsi Bali untuk memulihkan aspek kepariwisataannya ditengah masa pandemi Covid19, sangat perlu juga diterapkan di Provinsi NTB sebagai sebuah upaya untuk memulihkan aspek pariwisata di NTB. Saya kira gagasan (CHSE) dan penerapan zona hijau kawasan pariwisata dengan memberikan vaksin kepada seluruh masyarakat dan pelaku wisata di kawasan wisata itu layak kita pertimbangkan untuk memulihkan juga pariwisata kita di NTB. Apalagi dalam waktu dekat ini, di NTB akan ada event besar yakni event MotoGP," ujar Sambirang.


Ia melihat ada persamaan antara Bali dan NTB dalam hal menempatkan pariwisata sebagai urat nadi perekonomian masyarakat. Selain itu, kedekatan kultur dan budaya memungkinkan tingkat efektivitas hasil akan sama atau mendekati keberhasilan Bali, jika nantinya cara ini teruji.


Sementara itu, Kasi Sarana Promosi dan Komunikasi Digital, Dinas Pariwisata Bali, Dewa Dwijayendra mengungkapkan saat sekarang ini, Provinsi Bali tengah berupaya melakukan upaya pemulihan pada aspek pariwisata dengan salah satu cara atau upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan vaksinasi di tiga (3) wilayah destinasi pariwisata yakni di Kawasan Pariwisata Ubud, Sanur dan Nusa Dua.


“Tiga (3) kawasan wisata itu ditetapkan sebagai zona hijau dan akan diprioritaskan untuk mendapatkan vaksinasi Covid19. Kurang lebih sekitar 170 ribu vaksin akan dilakukan pada penduduk dan para pelaku pariwisata di tiga kawasan pariwisata tersebut. Cara ini diharapkan dapat menurunkan penyebaran Covid19,” kata Dewa Dwijayendra.


Total jumlah vaksin yang akan dilakukan kepada seluruh masyarakat dan para pelaku pariwisata di tiga kawasan pariwisata tersebut adalah sekitar 170.487 vaksin dengan rincian 47.045 untuk di Ubud, 87.715 untuk di Nusa Dua, dan 34.727 di Sanur.


Ia mengungkapkan sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), rencana tiga kawasan zona hijau akan dibuka untuk dikunjungi wisatawan mancanegara (wisman) pada Juni atau Juli 2021.


"Dengan catatan penyebaran kasus Covid-19 di Bali melandai," ujarnya.


Sejauh ini sudah 20.600 orang yang telah divaksin, terdiri dari 5.000 orang dari BTDC, 5.600 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, 2.000 di Hotel Harris Sunset Road.


Berikutnya lagi 4.000 orang Hotel Prama Sanur dan 4.000 dari Hotel Four Point. Untuk sertifikasi industri pariwisata, mulai dari hotel, restoran, transportasi, hingga DTW, saat ini telah ada 877 industri pariwisata di-assesment, ditambah lagi dari Kemenparekraf sebanyak 973 industri yang telah disertifikasi.


"Persiapan dengan simulasi penyambutan wisatawan mancanegara di Bandara Ngurah Rai, dengan menunjukkan surat keterangan bebas Covid-19 dan akan diarahkan berlibur ketiga kawasan zona hijau," tandas Dewa. (GA. Ese*)

×
Berita Terbaru Update