-->

Notification

×

Iklan

Heboh Spanduk 'Nakes Mogok' Terpampang di Sejumlah Puskesmas di Kota Bima

Wednesday, February 3, 2021 | Wednesday, February 03, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-02-03T01:30:43Z

 

Spanduk nakes mogok/foto; Ist

Kota Bima, Garda Asakota.-

Sebuah spanduk dipasang di sejumlah kantor Puskesmas se Kota Bima, Rabu pagi ini (3/2). Berdasarkan informasi yang dihimpun Garda Asakota, spanduk-spanduk yang cukup menghebohkan tersebut sepertinya dipasang sebagai bentuk protes terhadap kebijakan Pemerintah yang hanya akan membayarkan 30 persen tunjang kinerja (tukin) para Nakes.

Spanduk-spanduk berukuran pendek itu bertuliskan "Pelayanan Puskesmas untuk sementara ditutup, NAKES MOGOK. Semua pelayanan kesehatan dialihkan ke Dinas Kesehatan Kota Bima." Sedangkan di pojok kanan spanduk tertulis 'Karena Tukin 30%" dengan latar sebuah gambar megaphone.

Spanduk yang dipasang di sejumlah Puskesmas itu sepertinya memiliki kemiripan baik dari sisi ukuran maupun jenis huruf dan latar spanduknya. 

Perbedaan prosentase tukin yang mencolok antara instansi lain dengan instansi kesehatan beserta jajarannya dalam hal ini para tenaga kesehatan yakni hanya 30 persen diduga sangat berbanding terbalik dengan tukin instansi lain yang bisa mencapai 80 persen.

Kepala PKM Jatibaru, Abdullah, S.Km, yang dimintai keterangannya mengaku mendengar informasi adanya spanduk terpasang di PKM Jatibaru. Meski demikian, pihaknya menegaskan bahwa spanduk yang bertuliskan aksi mogok itu tidak atas perintah dan sepengetahuan dirinya selaku pimpinan.

"Saya tidak tahu kapan spanduk tersebut dipasang karena saat saya tiba di kantor saya tidak menemukan spanduk dimaksud. Dan saya melihat pegawai hadir meski tidak seperti biasanya," akunya saat dikonfirmasi wartawan, Rabu pagi (3/2).

Ketika disinggung kebenaran dari isi spanduk yang disinyalir adanya perbedaan tunjangan kinerja yang begitu mencolok antara Instansi Kesehatan dengan Instansi lainnya, Kepala Puskesmas Jatibaru mengaku tidak tahu pasti motifnya. "Tapi isunya sih memang seperti itu," jawabnya singkat.

Hal senada pun disampaikan Kepala PKM Penanae, Hj. Fitriani. Dia mengaku melihat ada spanduk bertuliskan seperti itu saat dirinya tiba di kantor. Begitu mengetahui ada spanduk yang terpampang, diapun langsung perintahkan pegawainya untuk menurunkan spanduk tersebut.

"Kemudian, saya langsung menanyakan satu per satu pegawai PKM tentang siapa dan apa maksud dari tulisan tersebut. Apa yang terjadi tanpa sepengetahuan dan perintah saya," akunya. 

Meski demikian, pihaknya tidak menampik adanya isu seputar pembayaran tukin Nakes di kisaran 30 persen, jauh beda dengan tukin di instansi lain yang mencapai 80 persen.

Soal pemasangan spanduk ini, juga diklarifikasi oleh Kepala PKM Kumbe, H. Hasmi. Hanya saja kepada Garda Asakota, senada dengan pernyataan dua Kepala Puskesmas sebelumnya, ia tidak mengetahui dibalik itu semua. "Saya tidak tahu ada rencana tutup pelayanan dan mogok kerja seperti yang disampaikan melalui tulisan spanduk," tandasnya. 

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bima, Drs. H. Azhari, M.AP, yang berusaha dikonfirmasi wartawan hingga saat ini belum berhasil dikonfirmasi terkait dengan pemasangan spanduk mogok kerja para Nakes itu. (GA. 212*)


×
Berita Terbaru Update