-->

Notification

×

Iklan

Supir Dam Truk Gelar Aksi Mogok di PT SMS, Kapolsek Pekat Lakukan Mediasi

Tuesday, January 19, 2021 | Tuesday, January 19, 2021 WIB | 0 Views Last Updated 2021-01-18T23:30:32Z

 

Dompu, Garda Asakota.-

Puluhan Supir Dam Truk di wilayah Kecamatan Pekat Kabupaten Dompu, Senin (18/1/2021) melakukan aksi mogok dengan cara memarkirkan kendaraannya menutupi jalur jalan masuk menuju Pabrik Gula milik PT. Sukses Mantap Sejahtera (SMS) Desa Doropeti. 

Paur Humas Polres Dompu, Aiptu Hujaifah, mengungkapkan, aksi ini, dilakukan untuk meminta kepada PT. CIT selaku penyedia jasa transportasi dan PT. SMS agar melibatkan (merekrut) para supir Dam Truk lokal untuk mengangkut Raw Sugar dari pelabuhan Calabai menuju pabrik gula PT. SMS.  

"Aksi ini, mengakibatkan aktivitas mobil yang mengangkut Raw Sugar menjadi terhambat. Namun, hal ini mampu diredam saat Kapolsek Pekat Ipda Muh. Sofyan Hidayat S.Sos tiba dilokasi dan melakukan mediasi pertemuan antara para supir (massa aksi) dengan PT SMS, PT CIT dan pihak lainnya," ungkap Hujaifah sebagaimana tertuang dalam siaran persnya.

Pada pertemuan ini, kata Hujaifah, salah seorang perwakilan massa aksi menyampaikan agar perusahaan bisa melibatkan para supir dam truk lokal untuk mengangkut Raw Sugar. 

"Inilah alasan kenapa kami melakukan aksi mogok. Aksi ini, kali kedua (Minggu - Senin 18 Januari 2021) kami lakukan dengan tuntutan yang sama," ungkap Tamrin Hadu (Supir Dam Truk) warga Desa Doropeti.  

Menurut Tamrin Hadu, sebagaimana dikutip Hujaifah, PT. CIT hanya memberikan rekomendasi 16 unit kendaraan lokal dibawah kendali CV. Sinar Pekat. 

"Kenapa hanya mereka direkrut. Koq, kami tidak?," herannya. 

Perlu diketahui juga, sesuai dengan kesepakatan awal hadirnya PT. SMS untuk mensejahterakan masyarakat yang ada di Kecamatan Pekat. Selain itu, perusahaan gula ini pun telah berkomitmen untuk mengutamakan masyarakat lokal termasuk kendaraan lokal milik masyarakat Kecamatan Pekat.

"Kami berharap PT. SMS dan PT. CIT agar bisa merangkul kendaraan lokal milik masyarakat Kecamatan Pekat tanpa membatasi jumlahnya," harap Tamrin Hadu. 

Sementara itu, Manajer Eksternal Relation PT. SMS Kabupaten Dompu Muhammad Haryanto, meminta kejadian seperti ini tidak terulang kembali. Ia pun menjelaskan, kehadiran PT. SMS tentunya juga untuk mensejahterakan masyarakat. 

"Jika ada permasalahan mari kita selesaikan secara baik-baik tanpa melakukan aksi hingga mengakibatkan aktifitas menjadi terhambat," katanya. 

Lanjut Muhammad Haryanto, perusahaan ini tidak akan bisa maju tanpa ada dukungan dari masyarakat. "Kami berharap kepada para sopir kendaraan lokal agar menerima kebijakan yang telah diberikan oleh pihak PT. CIT," terangnya. 

,Koordinator Kendaraan Lokal (CV. Sinar Pekat), Rudi, pada pertemuan ini pun menjelaskan, terkait kebijakan yang telah diberikan oleh pihak PT. CIT, dirinya telah menyampaikan kepada para sopir untuk menentukan opsi yang telah diberikan oleh pihak PT. CIT. 

Namun sayangnya, para sopir yang berjumlah 28  orang tetap tidak menerima dan ngotot untuk masuk dalam kegiatan bongkar muat. "Saat ini jumlah kendaraan yang hadir sebanyak 20 unit dan kembali meminta kepada pihak PT. CIT agar mengikut mereka dalam pengangkutan Raw Sugar," jelasnya. 

Rudi menyebut, dalam pertemuan kemarin tidak ada kesepakatan antara para sopir kendaraan lokal dengan pihak PT. CIT karena pihak PT. CIT hanya memberikan kebijakan kepada kendaraan lokal yang ingin turut serta dalam kegiatan bongkar muat Raw Sugar maksimal sebanyak 16 unit. 

"Bahkan kendaraan lokal ini melakukan kegiatan bongkar muat dengan sistem rolling atau secara bergantian. Hal ini dilakukan guna mengantisipasi terjadinya penumpukan kendaraan di areal pelabuhan sehingga aktifitas pengangkutan Raw Sugar berjalan lancar," terangnya. 

Sementara itu, Kapolsek Pekat Ipda Muh. Sofyan Hidayat S.Sos, mengatakan, sebelumnya dalam pertemuan kemarin malam sudah disepakati oleh para sopir kendaraan lokal untuk tidak melakukan aksi yang menghambat aktifitas pengangkutan Raw Sugar. 

Namun sayangnya, para supir ini kembali melakukan aksi protes dengan melakukan penghadangan terhadap kendaraan kendaraan yang melakukan bongkar muat. 

"Pihak PT. CIT telah memberikan kebijakan atau pilihan kepada para sopir kendaraan lokal untuk melakukan kegiatan bongkar muat yang sebelumnya 10  unit menjadi 16 unit. Pilihan kedua yakni kendaraan sebanyak 28 unit dapat turut serta melakukan kegiatan bongkar muat namun dengan sistem rolling," katanya. (GA. red*)

×
Berita Terbaru Update