-->

Notification

×

Iklan

Malam Pergantian Tahun, Warga Kobi Bisa Nikmati Lampu Hias Senilai Rp1,4 Milyar

Friday, December 18, 2020 | Friday, December 18, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-12-19T00:46:09Z


Kota Bima, Garda Asakota.-

Masyarakat Kota Bima tidak lama lagi atau pada saat malam pergantian tahun nanti akan menikmati gemerlapannya lampu hias senilai Rp1,4 Milyar yang akan dipasangkan di tiga (3) lokasi yakni di Jembatan Kodo, Jembatan Penatoi dan di Jembatan Padolo.

“Insya Allah dalam empat atau lima hari kedepan, semua pekerjaan pemasangan lampu hias di tiga lokasi tersebut akan selesai. Sehingga direncanakan nantinya akan mulai di fungsikan tepat pada malam pergantian tahun,” terang PPK Proyek Lampu Hias Jembatan, Taufikurrahman,ST., kepada wartawan media ini via ponselnya, Jum’at 18 Desember 2020.

Dikatakannya, ada tiga lokasi penempatan pekerjaan pemasangan lampu hias jembatan yang kabarnya dikerjakan oleh PT. Bali Lombok Sumbawa ini yaitu di Jembatan Kodo kemudian di Jembatan Penatoi dan di Jembatan Padolo, khusus Padolo dari Rp1,4 itu anggarannya sebesar Rp700 juta.

“Semua lampu itu merupakan barang  import. Karena memang jarang digunakan di Indonesia. Kalaupun ada hanya ada di Lumajang dan di Kaltim,” terangnya lagi.

Kenapa harus menggunakan lampu hias import?, dijelaskannya, biasanya lampu yang dipakai itu lampu jenis selang dimana kalau untuk jenis ini, umur baterainya nggak terlalu lama dan hanya bertahan setahun.

“Kalau yang dipakai sekarang itu, kekuatan baterainya sampai lima tahun bahkan ada garansi purna jualnya hingga tiga tahun. Selain itu, lampu import dari taiwan ini tekhnologinya memakai software dimana dalam penerapannya terserah kita mau seperti apa model nyala lampunya sehingga bisa kita atur terserah kita mau seperti apa,” terangnya.

Menurutnya, rencana pengerjaan proyek pengadaan lampu hias Jembatan sudah direncanakan jauh hari sebelum merebaknya wabah Covid19 di Kota Bima. Namun menurutnya, kemudian dipending pelaksanaan pekerjaannya dan pas realisasi anggaran, angkanya tidak hilang atau  tetap ada.

“Maka mau tidak mau tetap kita laksanakan. Kendati dari awal, kami pun sudah meyakini sekaligus khawatir akan muncul pertanyaan publik terkait proyek ini di tengah masyarakat saat ini. Tapi Covid19 kan sudah ada anggaranya tersendiri,”  pungkasnya. (red*)

×
Berita Terbaru Update