-->

Notification

×

Iklan

Pengurangan Kelas Bandara Internasional, Gubernur NTB Minta Pempus Pertahankan Kelas BIZAM

Thursday, October 22, 2020 | Thursday, October 22, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-10-22T00:13:48Z
Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata, Odo R M Manuhutu dan Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah, Rabu 21 Oktober 2020.

Loteng, Garda Asakota.-

Presiden RI, Joko Widodo, beberapa bulan lalu sempat menggelindingkan wacana pengurangan atau pemangkasan jumlah Bandara Internasional untuk menghasilkan suatu efisiensi. Berdasarkan amatan pengamat penerbangan, Arista Atmadjati, sebagaimana dimuat media daring Nasional, ada sekitar 30 bandara di seluruh Indonesia yang tercatat menyandang kelas bandara internasional, termasuk Bandara Internasional Zainuddin Abdul Majid (Bizam) di Lombok dan menurutnya kondisi ini dinilai tidak efektif dalam menggaet wisatawan asing.

Deputi Bidang Koordinasi Pariwisata, Odo R M Manuhutu yang berkunjung ke Provinsi NTB pada Rabu 21 Oktober 2020, sempat menyinggung adanya soal pengurangan status Bandara Internasional dihadapan Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah. Menurut Odo, wacana pengurangan status Bandara Internasional di Indonesia akan berdampak pada kinerja yang telah dilakukan oleh Angkasa Pura. 

"Oleh karena itu, hal ini akan menjadi salah satu bahan yang akan didiskusikan di pemerintah pusat," ujar Odo.

Menanggapi akan hal ini, Gubernur NTB, Dr H Zulkieflimansyah berharap agar Pemerintah Pusat tidak mengurangi status Bandara di Lombok dari Kelas Bandara Internasional yang disandangnya.

"Mudah-mudahan itu tidak melucuti status airport di Lombok karena bagaimanapun Lombok juga menjadi hub airline yang kecil-kecil,” kata pria yang akrab disapa Bang Zul.

Salah satu strategi untuk menarik wisata asing menurut Bang Zul adalah dengan adanya direct flight, sebab menurut Gubernur, percuma menghias pariwisata jika akses menuju daerah tersebut susah.

Bang Zul berharap mudah-mudahan status bandara internasional di NTB dapat tetap dipertahankan/ Bahkan, dilengkapi dengan fasilitas yang lebih baik. Apalagi dengan banyaknya wisatawan dari timur tengah yang datang ke Lombok dengan adanya Best Halal Destination In The World.

“Karena dengan menjadikan Lombok sebagai International hub akan membawa dampak positif untuk ekonomi kami,” ujar Gubernur.

Sebelumnya, perwakilan Angkasa Pura I, memaparkan terkait progress perkembangan pembangunan Bandara. Saat ini, Angkasa Pura I Bandara Internasional Zainuddin Abdul Madjid (BIZAM) mengalami penurunan produksi kurang lebih mencapai lima puluh (50) persen dibanding tahun 2019 pada saat pemulihan gempa bumi Lombok.

Tahun ini pada akhir September, produksi Bizam hanya dua puluh (25) persen dibanding tahun 2018 pada saat sebelum gempa. “Angkanya cukup fantastis sehingga hal ini berdampak pada produksi dan pembiayaan lain-lain. Komitmen korporasi Angkasa Pura I untuk pembangunan KEK Mandalika sebagai salah satu Destinasi Super Prioritas juga pada konsistensi,” ungkapnya.  (red.*) 

×
Berita Terbaru Update