-->

Notification

×

Iklan

Penderita Retak Tulang Asal Dena Butuh Bantuan untuk Berobat Lanjut ke Mataram

Thursday, July 2, 2020 | Thursday, July 02, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-07-04T01:07:09Z
Rosida saat dijenguk rekan-rekannya


Kabupaten Bima, Garda Asakota.-

Rosida (41) warga Desa Dena Kecamatan Madapangga Kabupaten Bima penderita retak tulang (fraktur) butuh uluran tangan dan perhatian dari semua elemen.

Kepada wartawan, Rosida mengaku saat ini dirinya sangat membutuhkan perhatian dari pemerintah dan para dermawan sehingga dapat mengobati sakit yang dideritanya secara medis. “Saya tidak punya biaya untuk berobat lanjut ke Mataram, sehingga butuh bantuan dari pemerintah dan para dermawan,” ujarnya, Rabu (1/7).

Kata dia, suami berprofesi sebagai tukang ojek hanya mampu mencukupi kebutuhan sehari-hari, belum lagi untuk biaya sekolah anak-anaknya. “Kita tidak punya harapan lain, untuk mendapat pengobatan harus menunggu belas kasih dari orang lain,” tuturnya.

Cerita dia, awalnya setahun lalu ia terjatuh. Lama kelamaan merasakan sakit yang luar biasa. Akibatnya tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasa. “Sebenarnya saya punya BPJS, tapi tidak memiliki biaya konsumsi selama berada di rumah sakit, hal itu menjadi pertimbangan sehingga niat berobat medis diurung dan harus berobat secara tradisional,” keluhnya.

Ia menambahkan, mengetahui apa yang dialaminya setelah dirotgen di RSUD Dompu dan pihak medis menyampaikan bahwa tulang bagian punggung retak. “Dulu pernah dirotgen, kata dokter retak tulang,” kisahnya.

Suami Rosida, Sukardin mengungkapkan, kondisi dialami istrinya hampir 1 tahun. Tenggat waktu tersebut belum mendapat perhatian dari pemerintah. “Kita sangat berharap pemerintah membantu supaya dapat berobat medis,” ucapnya.

Saat ini untuk mendapat kesembuhan kita mengobati secara tradisional, namun belum ada kesembuhan. “Obat tradisional tidak mampu menyembuhkan istri saya. Kalau ada yang mau membantu memberikan biaya, kita akan coba secara medis,” pintanya.

Dirinya sangat berharap istrinya sembuh seperti sedia kala, sehingga dapat beraktivitas lagi. “Semoga ada jalan terbaik dan Rosida sembuh total,” tutupnya.

Sementara itu, menyikapi kondisi warganya yang sakit ini Pemdes Desa Desa waktu tidak lama ini akan menggelar rapat dengan para lembaga desa guna mencarikan solusi terbaik untuk kebutuhan Rosida dalam melanjutkan pengobatan di RSUD Mataram.

" Yang jelas terkait dengan masalah Rosida akan kami bahas bersama dengan lembaga desa dalam waktu dekat, guna mencarikan solusinya sehingga warga kami ini dapat melanjutkan pengobatan ke Mataram. " ungkap Kepala Desa Dena, Abdul Haris H. MS saat dikonfirmasi oleh Media ini  melalui selulernya Rabu malam (1/7).

Kades mengakui bahwa sebelumnya dirinya telah mengetahui adanya salah satu Warganya yang mengalami musibah patah tulang tersebut. Hanya saja, pihaknya selaku Pemdes setempat tidak bisa berbuat apa apa lantaran adanya wabah Pandemi Covid19 selama ini. Kendati demikian lanjut Kades, pihaknya telah mengutamakan dalam menyalurkan bantuan Covid 19 terhadap keluarga penderita patah tulang tersebut.

" Saat adanya program Covid 19, untuk keluarga Rosida, ada dua jenis bantuan telah kami berikan yaitu, melalui Program BST Pusat dan Program Bima Ramah. Tentunya dua program bantuan tersebut, sengaja diberikan karena yang bersangkutan sedang alami musibah," terangnya.

Hal tersebut, sambung Kades, juga berdasarkan himbauan Bupati Bima sebelumnya, bahwa penyaluran bantuan program Covid19 dapat diberikan double kepada keluarga yang mengalami musibah sakit dan sebagainya.  "Atas kebijakan pemerintah tersebut, kamipun sama-sama sepakat, tentunya melalui hasil musyawarah dan kesepakatan bersama," pungkas Kades.  (GA. 006*)
×
Berita Terbaru Update