-->

Notification

×

Iklan

Lingkungan Binabaru Krisis Air Bersih, Warga Nilai Pemerintah Tidak Serius Penuhi Janji

Tuesday, June 23, 2020 | Tuesday, June 23, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-06-25T01:45:01Z
Ilustrasi

Kota Bima, Garda Asakota.-

Warga lingkungan Binabaru Kelurahan Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima mengalami krisis air bersih lantaran hingga saat ini jaringan air bersih melalui pipa dari sumber air Kadole tidak lancar, sedangkan air tangki dari Pemkot Bima yang biasanya datang sekali seminggu, sekarang justru sudah jarang nongol.

“Kondisi ini sudah terjadi sekian lama kita sangat susah mendapatkan air bersih kecuali dibeli, kekeringan yang luar biasa ini. Air dari pipa Kadole juga sudah jarang, padahal pipanya sudah terpasang,” kata Ketua Rw 04 Binabaru, Risman, SE, kepada Garda Asakota, Selasa (23/6/2020).

Akibat terjadinya krisis air bersih, dia dan keluarganya terpaksa mandi sehari sekali. Bahkan, kadang tidak bisa mandi selama seharian. "Jangankan untuk mandi, untuk kebutuhan cuci piring, wudhu, dan lain-lain juga sangat sulit.

Ada air pipa dari Kadole sering macet, sedangkan air tangki dari Pemkot adanya sekali seminggu dan itupun jangkauaannya tidak merata. Terkadang masyarakat juga sudah jenuh dengan kondisi seperti apalagi rebutan," keluhnya.

Terpaksa untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga warga membeli air satu tangki ada yang seharga Rp20 ribu dan ada yang juga seharga Rp40 ribu per tangki tergantung isi tangki.

"Air satu tangki ini tergantung sungguh kebutuhan keluarga, kalau lagi banyak tamu keluarga kita gunakan sehari saja. Tapi kalau untuk kebutuhan sendiri bisa kita pakai maksimal tiga hari," akunya.

Mengatasi krisis air ini, sambungnya, butuh penanganan serius dari Pemkot untuk menyelesaikan dan mengakhiri polemik tentang air bersih ini, apalagi Pemerintah sekarang pernah berjanji bahwa air menjadi fokus utama penanganan khususnya di Binabaru dan Dara pada umumnya.

"Ternyata yang menjadi janji-janji pada saat itu belum juga dipenuhi sampai saat ini. Makanya kami minta pemerintah harus lebih serius, ini seolah olah ada pembiaran.

Tidak ada penanganan serius dari Pemerintah. Mungkin orang tidak ada beras masih bisa makan jagung, tapi kalau tidak ada air tidak ada alternatifnya. Dan ini persoalannya, hal-hal seperti pemerintah harusnya turun tangan," cetusnya singkat. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update