-->

Notification

×

Iklan

Arah Kiblat Masjid Agung Bima Sudah Ditentukan

Friday, June 19, 2020 | Friday, June 19, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-06-25T05:38:58Z

Tim gabungan dari Kemenag, MUI dan Pemkab Bima saat mematok arah kiblat Masjid Agung Bima.


Kota Bima, Garda Asakota.-

Pemasangan patok arah kiblat Masjid Agung Bima, yang dibangun di sebelah Barat Kantor Bupati Bima, Desa Dadi Bou Kecamatan Woha, dilakukan Rabu, 17 Juni 2020, oleh Ketua MUI Kabupaten Bima, KH Abdurahim Haris, Lc, Kemenag Kabupaten Bima Drs. Akbar, Kabag Kesra Setda Bima Drs H Zainudin, Sekdis Perkim Kabupaten Bima, Zaenal Arifin, ST.MT, Kades Dadibou dan Tim Pelaksana Proyek.

Kabag Prokopim Setda Bima, M Chandra Kusuma Ap, menjelaskan bahwa sebelum agenda pematokan arah Kiblat tersebut dilakukan, tim gabungan dari Kemenag, MUI dan Pemkab Bima (Perkim dan Kesra),  melakukan dua kali sidang. Dan memutuskan arah kiblat berada pada koordinat 293 drajat dari arah barat sejati.

Proses pematokan berlangsung lebih kurang tiga jam, dari pukul 09:15 sampai 11:46 wita, menggunakan alat ukur Kompas, Theodelid dan Busur drajat. Praktis semua kerja tim berjalan aman dan lancar di lapangan.

Ketua MUI Kabupaten Bima, KH Abdurahim Haris, Lc, menyampaikan rasa syukurnya, tim dan panitia Pembangunan dapat melaksanakan patok arah kiblat.

‘’Alhamdulillah hari ini, kita dapat menentukan arah kiblat, Masjid Agung Bima ini. Mudah-mudahan pembangunannya berjalan lancar dan sukses,’’ ujar Ketua MUI, di lokasi pembangunan Masjid Agung, usai proses patok dilaksanakan.

Alumnus Madinah tersebut berharap, beberapa tahun kedepan, Masjid Agung Bima tersebut dapat dinikmati bersama juga menjadi kebanggaan masyarakat Bima. Masjid tersebut akan dilengkapi dengan ruangan pertemuan, Kantor MUI, LPTQ dan Basnas.

‘’Mudah-mudahan pembangunan masjid yang mulia ini mendapatkan Rahmat dari Allah. Kita meletakan niat kita, semata-mata karena Allah SWT, tidak ada unsur-unsur lain. Dan kalau sudah diniatkan karena Allah, maka In Shaa Allah, Allah akan mengabulkannya,’’ lanjutnya.

Zaenal Arifin, ST.MT, menambahkan bahwa pembangunan masjid Agung Bima senilai Rp78 milyar lebih, sebenarnya sudah berjalan sejak dua bulan lalu. Hanya saja, kata dia, pembangunannya agak tersendat lantaran terjadinya wabah covid19. "Kontraknya sudah dimulai, alat maupun lokasinya sekitar 3 hektar sudah siap. Tapi karena covid19, semua jadi terhenti," tambahnya singkat. (GA. 212*)


×
Berita Terbaru Update