-->

Notification

×

Iklan

Imbas Wabah Covid19, KUA Asakota Anjurkan Warga Tak Gelar Resepsi Pernikahan

Wednesday, March 25, 2020 | Wednesday, March 25, 2020 WIB | 0 Views Last Updated 2020-03-25T12:25:41Z


Kota Bima, Garda Asakota.-

Meski belum menerima surat edaran apapun terkait dengan perintah larangan untuk menggelar aktivitas apapun yang melibatkan kerumunan massa terutama sekali acara acara resepsi pernikahan, namun pihak Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Asakota Kota Bima sudah menerapkan anjuran tersebut kepada pihak keluarga yang berkeinginan untuk menggelar acara resepsi setelah prosesi Akad Nikah dilaksanakan.

"Sampai saat ini kami di KUA Asakota belum menerima surat edaran apapun baik dari Kemenag maupun pemerintah, justru informasi ini kami dapat dari pemberitaan dan informasi medsos bahwa ada larangan untuk menyelenggarakan kegiatan yang melibatkan kerumunan massa termasuk acara resepsi," ungkapnya kepada Garda Asakota, Rabu (25/3).

Zhohir mengakui bahwa imbas dari mewabahnya virus corona ini banyak warga masyarakat yang tidak berani melaksanakan kegiatan resepsi karena adanya larangan dari Pemerintah. Yang bisa dilakukan, kata dia, warga masyarakat hanya melaksanakan upacara sakralnya saja yaitu Akad Nikah itupun yang hadir hanya beberapa orang saja mulai dari calon pengantin kemudian saksi minimal dua orang dan wali nikah maksimal 10 orang. "Dan kedua keluarga tidak boleh ada undangan," akunya.

Menurutnya, untuk Kecamatan Asakota sendiri di bulan Maret ini pihaknya telah tuntas melaksanakan dua belas peristiwa akad nikah. Sedangkan untuk yang bulan April mendatang, belum ada yang mendaftar. "Untuk yang peristiwa bulan April nanti hingga per hari ini belum ada yang melapor," tegasnya.

Sementara itu salah seorang warga Jatiwangi yang hendak menggelar acara resepsi pernikahan putranya, Nunung (52 tahun) mengaku rencana pernikahan putranya yang sedianya akan dilaksanakan pada tanggal 5 April nanti resmi ditunda lantaran adanya larangan kegiatan yang menghadirkan kerumunan massa.

"Yah, mau tidak mau kami harus menunda hajat besar ini sampai kondisi benar-benar aman baru akan di laksanakan. Lagipula tidak ada kerugian apapun yang saya alami mulai dari pesanan makanan prasmanan, sudah saya cancel. Begitu juga dengan undangannya meski sudah di cetak tapi masih bisa diperbaiki, hanya rubah tanggalnya saja," akunya.

Nunung mengaku tidak terlalu kecewa dengan penundaan karena melihat kondisi bangsa yang sedang menghadapi ujian. "Tidaklah, inikan musibah ngapain kita kecewa, terpenting adalah kita harus selalu berdo'a agar semua ini cepat berlalu dan kita semua kembali menjalani hari hari kita seperti biasanya," harapnya. (GA. 003*)
×
Berita Terbaru Update