-->

Notification

×

Iklan

Anggota Komisi V DPRD NTB Tinjau Kerusakan Bangunan SMAN 1 Narmada Lobar

Wednesday, August 15, 2018 | Wednesday, August 15, 2018 WIB | 0 Views Last Updated 2018-08-15T04:08:53Z
Anggota Komisi V DPRD NTB, M Sobirin, saat mengunjungi SMAN 1 Narmada Lobar, Rabu 15 Agustus 2018.

Lobar, Garda Asakota.-

Wakil Rakyat yang saat sekarang duduk menjadi anggota Komisi V DPRD NTB Daerah Pemilihan (Dapil) Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara, Mohammad Sobirin, pada Rabu 15 Agustus 2018, meninjau kerusakan bangunan sekolah di SMAN 1 Narmada Lombok Barat.

Berdasarkan pantauan Sobirin yang saat itu turut didampingi oleh Kasek SMAN 1 Narmada, Drs Maryadi MM, bersama wartawan, sekitar 60 persen ruang sekolah mengalami kerusakan khususnya dibagian tembok bangunan, plafon dan dibagian atap.

"Secara fisik dapat kita lihat keadaan bangunan sekolah cukup mengkhawatirkan. Tingkat kerusakannya sekitar 60 persen. Dengan keadaan seperti ini, kita tidak bisa paksakan anak-anak kita untuk terus bersekolah di bangunan yang sudah mengalami keretakan karena sangat berbahaya," keluh M Sobirin usai meninjau langsung keadaan bangunan sekolah SMAN 1 Narmada Lobar, Rabu 15 Agustus 2018.

Untuk menjaga kontinuitas proses belajar mengajar di sekolah, khususnya bagi sekolah yang mengalami tingkat kerusakan akibat dihantam bencana gempa, pihaknya berharap agar Pemerintah Daerah dapat menyiapkan tenda-tenda darurat sebagai tempat belajar mengajar sementara. "Nanti tenda-tenda darurat itu akan ditempatkan dilahan-lahan kosong yang ada di sekolah mengingat proses belajar mengajar itu tidak boleh berhenti apalagi musim ujian bagi Kelas XII itu tidak akan lama lagi," timpalnya.

Selaku wakil rakyat yang bertugas di Komisi V DPRD NTB, Sobirin, berjanji akan menyuarakan alokasi anggaran untuk perbaikan infrastruktur bangunan sekolah yang rusak di daerah-daerah yang mengalami dampak bencana cukup parah seperti di KLU dan Lobar. "Untuk anggaran perbaikannya nanti kita akan upayakan untuk menyiasatinya dengan alokasi anggaran cadangan dan juga dari anggaran perubahan yang tidak akan lama lagi kita bahas di lembaga Dewan. Dan mudah-mudahan dana cadangan itu masih ada mengingat sangat perlunya perbaikan sarana pendidikan ini secepatnya," janji pria yang juga merupakan Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD NTB ini.

Sementara itu, Kasek SMAN 1 Narmada, Drs Maryadi MM, mengatakan berdasarkan perhitungan konsultan pasca gempa 7.0 SR, sekolah yang dipimpinnya itu mengalami kerusakan tingkat sedang dengan kerusakan hampir terjadi pada plesteran tembok, pasangan bata, plafon dan bumbungan bangunan. "Tidak bisa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar. Bahkan anak-anak yang melintas dibawah bangunan itu kita larang karena kita khawatirkan ada genteng atau sisa plafon yang jatuh menimpa anak-anak," kata Maryadi.

Berdasarkan perhitungan kerusakan yang dilakukan oleh pihak konsultan, taksiran kerugian yang dialami sekolah yang dipimpinnya itu diperkirakan mencapai Rp2 Milyar. "Dan bangunan sekolah ini harus dilakukan rehab sedang," imbuhnya.

pihaknya menjelaskan di tiga hari pertama pasca gempa 7.0 SR, pihak sekolah akan melaksanakan trauma healing bagi siswa dan siswinya dan akan membagi jadwal pembelajaran pada dua sesi yakni sesi pagi dan sesi siang dengan pelaksanaan pembelajaran secara fleksibel yakni bisa dilakukan dibawah selasar atau dibawah pohon. "Proses belajar mengajarnya dilakukan secara fleksibel, mungkin karena trauma, proses belajar mengajarnya bisa dilakukan dibawah pohon atau dilapangan upacara. Sementara tiap paginya untuk trauma healingnya, kita lakukan acara do'a bersama dan pada Sabtu paginya kita lakukan olahraga gembira," ujarnya.

Pihaknya berharap Pemerintah dapat segera mengalokasi anggaran untuk perbaikan bangunan sekolah yang mengalami kerusakan agar proses belajar mengajar di sekolah itu dapat berjalan normal kembali.

"Kami juga berharap dana perbaikan yang bersumber dari dana Direktorat Sapras Pendidikan dapat segera dikucurkan untuk memperbaiki kembali bangunan yang mengalami kerusakan ini. Dan Alhamdulillah, pihak Dinas sudah melakukan pendataan terkait dengan hal ini," pungkasnya. (GA. 211/215*).
×
Berita Terbaru Update