Kabupaten Bima, Garda Asakota.-
Tujuan Pemerintah membangun Tanggul Penahan Longsor di sepanjang jalan jembatan Dusun Ntimu Desa Buncu Kecamatan Sape adalah dalam rangka mengantisipasi terjadinya longsor.
Meski demikian, pembangunan tanggul ini dikeluhkan karena berdampak pada kerusakan tanah warga.
Salah seorang pemilik tanah, Indra Gunawan,
mengaku keberatan adanya perbaikan tanggul penahan longsor di jembatan Ntimu Desa Buncu Kecamatan Sape tanpa memikirkan dampaknya bagi warga sekitar.
“Pada prinsipnya saya mendukung program pemerintah membangun tanggul, namun ketika hal itu dikerjakan asal-asalan maka saya keberatan. Bangunan itu ketika banjir datang yang menjadi korban tanah saya, karena air yangmengalir langsung tertuju ke tanah milik saya,” keluhnya kepada wartawan. Harusnya, kata dia, tanggul itu di buat lurus sehingga tidak mengakibatkan rusaknya tanah miliknya. Dia menilai kontraktor yang mengerjakan proyek tanggul itu terkesan asal-asalan, yang penting cepat selesai dan meraup keuntungan.
Indra yang juga merupakan adik kandung Sukirman Azis, SH.MH, ini berharap kepada pengawas proyek dan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bima agar dapat meninjau kembali pelaksanaan pembangunan Tanggul di Dusun Ntimu Desa Buncu Kecamatan Sape tersebut karena dianggapnya membawa dampak buruk bagi pembangunan warga lainnya. (GA. 333*)
Tujuan Pemerintah membangun Tanggul Penahan Longsor di sepanjang jalan jembatan Dusun Ntimu Desa Buncu Kecamatan Sape adalah dalam rangka mengantisipasi terjadinya longsor.
Meski demikian, pembangunan tanggul ini dikeluhkan karena berdampak pada kerusakan tanah warga.
Salah seorang pemilik tanah, Indra Gunawan,
mengaku keberatan adanya perbaikan tanggul penahan longsor di jembatan Ntimu Desa Buncu Kecamatan Sape tanpa memikirkan dampaknya bagi warga sekitar.
“Pada prinsipnya saya mendukung program pemerintah membangun tanggul, namun ketika hal itu dikerjakan asal-asalan maka saya keberatan. Bangunan itu ketika banjir datang yang menjadi korban tanah saya, karena air yangmengalir langsung tertuju ke tanah milik saya,” keluhnya kepada wartawan. Harusnya, kata dia, tanggul itu di buat lurus sehingga tidak mengakibatkan rusaknya tanah miliknya. Dia menilai kontraktor yang mengerjakan proyek tanggul itu terkesan asal-asalan, yang penting cepat selesai dan meraup keuntungan.
Indra yang juga merupakan adik kandung Sukirman Azis, SH.MH, ini berharap kepada pengawas proyek dan Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Bima agar dapat meninjau kembali pelaksanaan pembangunan Tanggul di Dusun Ntimu Desa Buncu Kecamatan Sape tersebut karena dianggapnya membawa dampak buruk bagi pembangunan warga lainnya. (GA. 333*)
Post a Comment