-->

Notification

×

Iklan

Pulang Berburu Anjing, Empat Pemuda Dena Dianiaya

Thursday, October 25, 2012 | Thursday, October 25, 2012 WIB | 0 Views Last Updated 2012-10-25T05:00:46Z
Bima, Garda Asakota.-
Sekitar pukul 23.30 WITA, Rabu, 17 Oktober 2012 penganiayaan terjadi di Desa Woro, Kecamatan Madapangga. Penga¬niayaan diduga dilakukan komplotan warga Desa Woro terhadap empat pemuda asal Desa Dena yang pulang berburu anjing. Salah seorang warga Madapangga, Jamal (26), mengungkapkan, empat pemuda, Surya, Jai, Wa dan One asal Desa Dena yang pulang berburu anjing di
Desa Woro, setelah mendapatkan hasil buruannya, tiba-tiba me¬reka dihadang komplotan pemuda lainnya tepat di depan kuburan Desa Woro. “Kelom¬pok penghadang diduga adalah warga Desa Woro dan saat itu pun langsung menganiaya empat pemuda Desa Dena tersebut. Mung¬kin mereka menduga ke¬empat pemuda itu pencuri, karena mem¬bawa sesuatu dalam karung yang ternyata isinya adalah anjing,” ungkap Jamal. Jamal menerangkan, dari keempat pemuda Dena yang dianiaya, terparah adalah Wa (24) yang mengalami luka bacok di bagian kepalanya dan langsung dilarikan di RSUD Bima. Surya (27) yang dihantam dengan batu dan kepalanya terluka, saat ini sedang dirawat secara intensif di puskesmas se-tempat. Sedangkan Jai (22) dan One (20) hanya luka memar akibat kena pukulan. Mendengar kejadian yang dialami warga¬nya, lanjut Jamal, masyarakat Desa Dena seketika memblokir jalan dengan batu dan pohon bahkan pos jaga diangkut ke tengah jalan. Hingga pukul 01.30 WITA, Kamis (18/20/2012) dini hari ini, kedua Desa masih terlihat beberapa warga di jalan raya. Jamal menambahkan, ketegangan lain terjadi di Desa Woro. Di mana, salah satu korban, Surya, memiliki istri asli orang Woro. Ipar Surya dan keluarganya pun mencari para pelaku dan hampir memun¬culkan konflik horizontal di desa itu. Saat ini, diduga dua orang pelaku penganiayaan sudah diamankan aparat Polsek Mada¬pangga, namun belum berani diamankan lebih lanjut di Mapolres Bima Kabupaten. “Isu penghadangan yang disertai pemblo¬kiran jalan di Desa Dena, membuat kekha¬watiran tersendiri untuk membawa para pelaku. Bisa saja nanti pelaku dicegat warga Dena dan menghakimi mereka,” ujar Jamal kepada Kahaba. Diduga Dendam Lama, Pemuda Lido Bacok Sepupunya. Aksi kekerasan kembali terjadi di Desa Lido, Kecamatan Belo, Kabupaten Bima, Selasa malam (16/10). Kejadian ini diduga dendam lama aki¬bat sengketa lahan antar keluarga. Sekitar pukul 20.00 Wita, Muhlis (18) membacok sepupunya sendiri, Mahdin (25) saat melin¬tas di jalan yang sedang membonceng istrinya. Saat ditemui sejumlah media di ruang Unit Gawat Darurat (UGD) RSUD Bima, Mahdin mengungkapkan kronologis kejadian. Ia mengaku tiba-tiba langsung di bacok sepupunya (Muhlis). Ia menduga masalah ini karena dendam lama yang ada di tubuh keluarganya. “Saya kaget, tiba-tiba saja Muhlis melayangkan parang ke arah Saya saat membonceng istri hendak kembali ke rumah. Karena pembacokan itu, Saya mengalami luka di bagian punggung dan kedua tangan saya tersayat parang milik muhlis,” kata Mahdin. Ia mengaku akan membawa persoalan ini ke ranah hukum dan meminta pihak aparat hukum untuk segera mengamankan pelaku dan ditimpal hukuman sesuai dengan perbuatannya. Seorang warga Lido, Juaran, kepada sejumlah media menduga kejadian ini akibat dendam lama. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update