-->

Notification

×

Iklan

Kekurangan RKB, Siswa SMU PGRI Dompu Terpaksa Belajar di Bawah Pohon

Saturday, December 17, 2011 | Saturday, December 17, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-12-16T23:28:02Z
Dompu, Garda Asakota.-
Fasilitas pendidikan yang memadai merupakan salah satu prasyarat majunya dunia pendidikan di suatu daerah, begitupun mendapatkan fasilitas dan pelayanan yang terbaik untuk dunia pendidikan juga mere¬pakan dambaan semua orang. Namun faktanya harapan tersebut belum bisa sepenuhnya dinikmati oleh para Guru dan Siswa di SMA PGRI Dompu,
tiap aktivitas belajar mengajar mereka harus melaku¬kannya di bawah pohon lantaran masih banyak fasilitas memadai yang belum bisa menunjang kegiatan belajar mengajar.
Untuk itu kepada pihak terkait, sangat perlu memikirkan solusinya agar SMA PGRI Dompu dapat tambahan fasilitas gedung, terutama ruang kelas baru demi kenyamanan belajar para siswanya. “Karena kekurangan ruang kelas, puluhan siswa kami terpaksa belajar di bawah pohon,” aku Kepala SMA PGRI Dompu, Hadne, S.Pd, kepada wartawan.
Pihaknya berharap pemerintah daerah melalui Dikpora bisa menambah ruang kelas di sekolah yang dipimpinnya itu. Sebab sebagai kasek dirinya terkadang merasa sedih melihat para siswanya harus belajar di bawah pohon. “Berbagai upaya telah saya lakukan namun itulah batas kemampuan saya. Selain ruang kelas, perlu penambahan fasilitas penunjang lain ter¬utama ruangan kepala sekolah dan ruangan guru, karena selama ini ruangan kepsek dan guru masih gabung dengan ruangan perpustakaan,” ucapnya sembari berharap Pemkab Dompu dapat memperhatikan kondisi riil di sekolahnya.
Salah satu perwakilan siswa SMA PGRI Dompu kepada wartawan media mengaku sangat tidak nyaman belajar di bawah pohon karena konsentrasi belajar terpengaruh. “Apalagi ketika angin datang, lebih-lebih bila hujan tiba, kami terpaksa memindahkan kursi dan meja dari tempat kami belajar ke emperan sekolah,” katanya. Untuk dirinya berharap agar sekolahnya itu dapat di fasilitasi oleh Pemkab Dompu demi kenya¬manan dan pemerataan pendidikan.
SDN-21 Dompu Butuh Sentuhan
Menurut investigasi wartawan, masih banyak sekolah di daerah Kabupaten Dompu yang belum terpenuhi fasilitasnya mulai tataran SD, SMP bahkan SMA. Untuk tingkat SD misalnya, di SDN-21 Dompu tampaknya butuh sentuhan peme¬rintah setempat. Sekolah yang berada di kelurahan Kandai 1 Doro Cumpa yang dibangun sejak tahun 1977 silam,hingga kini belum mengami perubahan infastruktur penunjang yang cukup sigfinikan. Ruang Belajar Mengajar ( RBK )yang dimiliki oleh sekolah tersebut hanya ada enam RKB, dan itupun 1 RKB-nya digunakan untuk ruangan guru. Bahkan untuk menyelenggarakan KBM rombongan belajar kelas II, pihak seolah terpaksa menggunakan ruangan kelas bekas Taman kanak-kanak ( TK ), yang kebetulan TK yang sebelumnya berada di sekolah tersebut sudah memiliki bangunan sendiri di belakang SDN 21. Lebih mem¬prihatikan lagi, siswa kelas II yang ber¬jumlah 48 orang itu, tidak me¬miliki bangku dan kursi. “Akibatnya, para siswa terpaksa duduk di lantai yang ber¬alaskan karpet kusut,” ujar Masda Moh Rais, kepala SDN 21 baru-baru ini. Masda ber¬harap, Peme¬rintah Kabupaten Dom¬pu,dapat mengupa¬yakan anggaran untu perbaikan dan penambahan RKB untuk SDN 21, guna menunjang proses belajar mengajar di sekolah tersebut. (GA. 444/443*)
×
Berita Terbaru Update