-->

Notification

×

Iklan

Ajang ‘Ubud Writers & Readers Festival 2011’, Novel Nikah Baronta Raih Nominasi

Monday, October 10, 2011 | Monday, October 10, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-10-10T00:08:07Z

Bima, Garda Asakota.-
Sebagai sebuah perhelatan sastra besar, yang menghadirkan para Penulis, Pembaca, dan Journalis dari berbagai Negara, Ubud Bali, menyelenggarakan sebuah event Internasional yang diberi nama “Ubud Writers & Readers Festival” (UWRF) atau yang dikenal dengan ‘Festival Ubud’ 2011, yang dilangsungkan pada 5-10 Oktober 2011 berlokasi di Ubud. Festival ini merupakan Festival Sastra terbaik ke 6 Dunia, dengan Tema “Nanduring Karang Awak” (Berladang Pada Diri). Petikan kalimat yang diambil dari Karya sastra local dalam bentuk geguritan (Puisi Tradisional) Karya, Ida Pedanda Made Sidemen. Kegiatan ini menghadirkan 100 Penulis dari 25 Negara.

Penyelenggaraan UWRF menfokuskan pada keberagaman budaya dan kekayaan Indonesia kepada khalayak, berbudaya dan berpandangan luas serta membantu mencip­takan kesadaran tentang isu-isu social, ling­kungan hidup, pendidikan, dan seni melalui aktivitas perdebatan pada diskusi serta loka karya dalam festival ini. Sehingga dapat memberi peluang aktivitas bagi para generasi muda dalam pengelolaan secara tingkat Internasional. Dari 100 Penulis yang diundang, 15 diantaranya terpilih dari karya penulis Indonesia. Antara lain, Novel Seja­rah, ‘Nika Baronta’ Karya Alan Malingi, Kumpulan Cerpen ‘Surat Berdarah untuk Bapak Presiden’ Karya Jaladara, ‘Sekan­tong Luka Dari Seorang Ibu’ Karya Irianto Ibrahim, ‘Merajut Maut’ Karya Wahyu Arya serta berbagai karya lainnya.
Alan Malingi, yang salah satu karyanya terpilih untuk dibaca dan di didiskusikan dihadapan para Penulis, Pembaca serta Journalis dari 25 Negara ini, bersyukur dan bangga atas terpilihnya salah satu tulisannya dalam Festival Ubud tahun ini. “Saya merasa bangga terpilih sebagai nominator dalam UWRF tahun 2011. Disini saya banyak belajar dan mengetahui segala hal tentang sastra dan dunia buku,” ungkapnya. Diakuinya, pada momen itu dirinya bisa bertukar pikiran dengan santai dengan para penulis dan komunitas sastra ternama seperti, Andrea Hirata, Salena Goden, Jaladara, Putu Wijaya dan puluhan penulis lainnya dari 25 Negara, lintas budaya dan lintas karya yang diundang.
Senior di bidang seniman ini juga mengakui bahwa di sela-sela kegiatan tersebut, akan berupaya mempromosikan daerah Bima dan NTB terutama yang berkaitan dengan Budaya dan Sastra daerah (cerita rakyat), melalui beberapa wawancara yang telah direncanakan oleh media center UWRF, Diskusi Panel dan konfrensi pers dengan media nasional dan internasional yang hadir ini Ubud ini.
Menurut informasi yang diperoleh warta­wan, seluruh wilayah Ubud dipersembahkan selama kegiatan UWRF ke 8 tahun 2011 ini berlangsung. Selain 100 peserta yang diundang, panitia juga mengundang 250 Peserta Peninjau dari 25 negara, Media Nasional dan Internasional, para Relawan Asing yang mendaftarkan diri menjadi Panitia serta seluruh masyarakat Ubud itu sendiri. Seremonial Gala Opening (acara Pembukaan Kegiatan; Red) dibuka secara resmi oleh Sapta Nirwanda, Dirjend Promosi Wisata Budaya Pariwisata RI, didampingi oleh Janet De Neefe, Festival Founder And Direction serta Kadek Purna­ma, Managing Direction UWRF 2011.
Dalam pembukaan kegiatan, Sapta Nirwanda menyatakan bahwa UWRF akan memberikan konstribusi dan potensi besar dalam menanamkan pemahaman lintas budaya, membangun hubungan yang lebih kuat, dikalangan penulis Indonesia dan Ne­ga­ra-negara lainnya, meningkatkan harmoni dan rasa hormat antara kelompok etnis yang beragam di Indonesia melalui prog­ram-program sastra dan pendidikan yang menfokus­kan pada perkembangan aksara dan inte­lektual. “Saya berharap penyelengga­raan UWRF ini dapat memberikan konstri­busi terhadap suksesnya program ‘Wonderful Indonesia’ dengan target 7,7 juta kunjungan wisatawan mancanegara dan 237 wisatawan nusantara,” ungkapnya. (GA. 212*)
×
Berita Terbaru Update