-->

Notification

×

Iklan

Saat Diservice, Laptop Milik Inspektorat Diduga Dibawa Kabur

Wednesday, February 2, 2011 | Wednesday, February 02, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-02-26T06:53:06Z
Kota Bima, Garda Asakota.-
Oknum warga Kota Bima ditengarai telah membawa kabur sebuah laptop milik kantor Inspektorat Kota Bima. Seorang sumber yang tidak ingin disebut namanya kepada Garda Asakota meng¬ungkapkan bahwa, awalnya barang inventaris tersebut diperbaiki di sebuah toko Komputer yang berada di seputaran Penaraga Kota Bima dengan biaya perbaikan sebesar Rp2,5 juta.

Saat itu, bendahara kantor Inspek¬torat, Sigit, langsung membayarkan biaya service laptop tersebut sekitar Agustus 2010 lalu. Selang beberapa hari kemudian, dilakukan pengambilan. Anehnya, pada saat lap-top tersebut akan diambil, justru jawaban dari pemilik ‘Duta Komputer’, Muhdar, bahwa barang itu sudah dibawa oleh warga Kota Bima berinisial K untuk dipinjam-pakai, karena lap top K masih dalam tahap perbaikan. “Namun sampai saat ini laptop milik Inspektorat tersebut tidak dikembalikan,” ungkap sumber itu.
Bendahara Inspektorat Kota Bima, Sigit, saat dikonfirmasi wartawan, mem¬benarkan adanya service lap-top yang membutuhkan biaya sebesar Rp2,5 juta. “Memang benar, saat itu saya bayarkan di Duta Komputer. Tapi untuk tanggal dan bulannya saya tidak ingat, karena sudah lama sekali, lagipula bukti pem¬bayarannya sudah saya SPJ-kan,” aku¬nya. Untuk lebih jelasnya, Sigit berjanji akan menanyakan persoalan itu pada atasannya. “Karena saya tidak berwe¬nang untuk menjawabnya,” ucapnya. Sedangkan Sekretaris Inspektorat Kota Bima, Zainudin Yunus, justru mengaku tidak tahu-menahu akan hal tersebut. Namun dia berterimakasih atas infor¬masi yang diperolehnya dan akan ditelu¬suri kebenarannya. “Inikan hal sepele jangan di besar-besarkan,” katanya.
Sementara itu, pemilik ‘Duta Komputer’, Muhdar, kepada wartawan mengakui bahwa biaya service laptop tersebut sudah dibayarkan bendahara Inspektorat. Hanya saja, kata dia, sebelum dambil oleh pihak Inspektorat, laptop yang sudah diservice tersebut keburu dipinjam oleh K yang hingga kini tidak pernah dikembalikan.
“Padahal laptop miliknya (K, red) sudah saya kembalikan, namun hingga kini justru dia tidak mau mengembalikan laptop milik Inspektorat yang dia pinjam. Kami sudah mencoba hubungi via handphonenya, tidak pernah aktif lagi,” cetusnya. Diakuinya, Muhdar sempat memberikan pinjaman laptop miliknya kepada K karena pada saat itu sangat membutuhkan laptop untuk alasan pekerjaan. “Karena ada toleran kepada pelanggan, makanya kita kasih pinjam namun hingga kini tidak pernah dikembalikan,” cetusnya. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update