-->

Notification

×

Iklan

Rekrutmen Tenaga Sukarela Dinilai Tidak Mendidik

Wednesday, February 2, 2011 | Wednesday, February 02, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-02-26T06:54:06Z
Gubernur Tegaskan Tidak Ada Lagi Honda


Bolo, Garda Asakota.-
Membengkaknya tenaga sukarela yang direkrut oleh Pemkab Bima, dinilai oleh Ir. Ahmad H. Hasan, anggota DPRD Kabupaten Bima utusan Partai Pelopor, dinilai kurang mendidik masyarakat dan terkesan terlalu mengiming-imingi masyarakat untuk menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Bima ini menjelaskan bahwa PP 48 ta¬hun 2005 jelas-jelas melarang penerbitan SK Honda baru atau tenaga sejenisnya. Apalagi perekrutan tenaga sukarela se-perti ditegaskan oleh Gubernur NTB pa¬da saat evaluasi APBD 2011 sudah tidak ada lagi pengangkatan SK Honda baru atau sejenisnya.
“Tetapi yang ter¬jadi di Kabupaten Bima sebaliknya, ter¬jadi pengangkatan tersebut malah mem-bengkak,” sorot Ir. Ahmad, Selasa (1/2).
Lebih tragisnya lagi, kata dia, bagi me¬reka yang menginginkan SK ter¬sebut tidak serta merta mendapatkannya secara gratis. Diduga banyak oknum-oknum yang memanfaatkan untuk mendapatkan keuntungan dengan menarik uang kepada masyarakat jika ingin memiliki SK Honda maupun sukarela. “Untuk mendapatkan SK suka¬rela ada yang menyetorkan uang dua juta sampai tiga juta rupiah, bahkan ada salah seorang warga yang telah menyerahkan uang sebesar Rp21 juta dengan janji mendapatkan SK Sukarela dan langsung masuk Data Base. Hal ini benar-benar pembohongan publik dan yang kasihan adalah masyarakat, mereka sudah tidak tahu permasalahan dibodohin lagi oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab,” cetusnya.
Menyikapi masalah ini pihaknya berharap kepada pemerintah daerah untuk memberikan penerangan yang jelas kepada masyarakat, sehingga masyarakat bisa memahami permasa¬lahan yang benar. Selain itu pemerintah daerah juga diharapkan untuk dapat membuat program-program pembangu¬nan yang membuka peluang kerja bagi masyarakat. “Jangan dikedepankan kebijakan yang membuat masyarakat tidak produktif, sebab kalau program yang tidak produktif semacam ini dikedepankan maka Kabupaten Bima yang sama kita cintai ini tidak akan bisa maju dan keadaannya akan begini terus tanpa ada perubahan yang signifikan,” sarannya. (GA. 321*)
×
Berita Terbaru Update