Sape, Garda Asakota.-
Anwar (32-tahun) warga Desa Bajo Pulo Kecamatan Sape Kabupaten Bima harus meregang nyawa. Pria yang berpofesi sebagai Nelayan ini diduga tewas karena tembakan di sekitar kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) saat beraksi melakukan pemboman ikan di sekitar perairan Taman Nasional tersebut, pada hari Senin malam (26/3). Beberapa orang warga Bajo Pulo yang berusaha dikorek
informa¬sinya di Pelabuhan Sape, membenarkan adanya warga yang tertembak tersebut, namun mereka belum mengetahui secara persis kejadiannya.
Begitu-pun dengan pernyataan Kapolsek Sape, AKP. Lalu Najamuddin, yang dikon¬firmasi wartawan. Dirinya mengaku tidak mengetahui secara persis kejadian sebe¬narnya. Tetapi berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya dari petugas di sana (TNK, red), diduga korban tertembak di sekitar lokasi tersebut. “Kita tidak tahu persis kejadiannya, sehingga tidak bisa memberikan penjelasan mengenai kronologis saat kejadian,” ujarnya di Polsek Sape, Rabu malam (28/3).
Yang diketahuinya, kata dia, korban penembakan berasal dari Kecamatan Wera dan berkeluarga di Desa Bajo Pulo Keca¬matan Sape. “Kepala Desa Bajo Pulo ber¬sama keluarga korban, sedang menjemput jasad korban di NTT sana. Dan kalau tidak ada halangan malam ini jasad korban akan tiba di Pelabuhan Sape. Namun, sampai saat ini belum ada informasi baik dari Kades maupun dari pihak keluarga,” katanya.
Sebelumnya, ada informasi dari pihak keluarga bahwa jenasah korban akan dimakamkan di Kecamatan Wera, tetapi pihak Polsek beberapa kali mengontak pihak keluarga, tidak bisa tersambung. “Untuk lebih jelasnya Kita menunggu dahulu jasad korban. Tentu saja pihak keluarga yang akan memberikan informasi yang jelas,” sambungnya seraya menegaskan bahwa, hanya sebatas itu informasi yang bisa disampaikan pihaknya. (GA. 333*)
Anwar (32-tahun) warga Desa Bajo Pulo Kecamatan Sape Kabupaten Bima harus meregang nyawa. Pria yang berpofesi sebagai Nelayan ini diduga tewas karena tembakan di sekitar kawasan Taman Nasional Komodo (TNK) saat beraksi melakukan pemboman ikan di sekitar perairan Taman Nasional tersebut, pada hari Senin malam (26/3). Beberapa orang warga Bajo Pulo yang berusaha dikorek
informa¬sinya di Pelabuhan Sape, membenarkan adanya warga yang tertembak tersebut, namun mereka belum mengetahui secara persis kejadiannya.
Begitu-pun dengan pernyataan Kapolsek Sape, AKP. Lalu Najamuddin, yang dikon¬firmasi wartawan. Dirinya mengaku tidak mengetahui secara persis kejadian sebe¬narnya. Tetapi berdasarkan informasi yang diperoleh pihaknya dari petugas di sana (TNK, red), diduga korban tertembak di sekitar lokasi tersebut. “Kita tidak tahu persis kejadiannya, sehingga tidak bisa memberikan penjelasan mengenai kronologis saat kejadian,” ujarnya di Polsek Sape, Rabu malam (28/3).
Yang diketahuinya, kata dia, korban penembakan berasal dari Kecamatan Wera dan berkeluarga di Desa Bajo Pulo Keca¬matan Sape. “Kepala Desa Bajo Pulo ber¬sama keluarga korban, sedang menjemput jasad korban di NTT sana. Dan kalau tidak ada halangan malam ini jasad korban akan tiba di Pelabuhan Sape. Namun, sampai saat ini belum ada informasi baik dari Kades maupun dari pihak keluarga,” katanya.
Sebelumnya, ada informasi dari pihak keluarga bahwa jenasah korban akan dimakamkan di Kecamatan Wera, tetapi pihak Polsek beberapa kali mengontak pihak keluarga, tidak bisa tersambung. “Untuk lebih jelasnya Kita menunggu dahulu jasad korban. Tentu saja pihak keluarga yang akan memberikan informasi yang jelas,” sambungnya seraya menegaskan bahwa, hanya sebatas itu informasi yang bisa disampaikan pihaknya. (GA. 333*)
