Kabag Ekonomi: Jangan Hanya Andalkan Pemerintah
Kota Bima, Garda Asakota.-Warga Oi Fo’o Kecamatan Rasanae Timur Kota Bima yang menempati daerah relokasi baru sebagai konpensasi dari rencana Pemerintah Kota Bima yang akan membangun tambang marmer di wilayah mereka, ternyata selama tiga bulan menempati daerah relokasi belum mendapatkan sarana air bersih secara maksimal.
“Selama tiga bulan kami tinggal di sini, hanya beberapa kali menggunakan fasilitas air bersih yang diberikan Pemerintah Kota Bima, itupun airnya keruh pak,” keluh salah satu warga relokasi, Brh, kepada Garda Asakota, Kamis (30/6).
Karena airnya keruh, kata dia, warga terpaksa mengambil air di rumah salah satu warga lainnya dengan membayar iuran Rp5 ribu sebagai bentuk ucapan terimaksaih. “Warga tersebut menggunakan mesin jenset untuk mengambil air,” ucapnya.
Pemerintah Kota Bima melalui Wakil Walikota Bima, H.A. Rahman H. Abidin, SE, yang dimintai tanggapannya usai acara pisah kenal Camat Asakota, mengaku belum bisa memberikan pernyataan secara resmi. “Masalah adanya air keruh tersebut anda bisa langsung tanyakan pada bagian yang mengerjakan,” ucapnya singkat sambil bergegas menuju mobilnya.
Di tempat terpisah, Kabag Perekonomian Pemkot Bima, M. Farid, justru membuat pernyataan yang mengejutkan. Kepada wartawan, Kabag Ekonomi mengatakan agar masalah ini jangan masyarakat timpakan pada pemerintah saja. “Warga harusnya mempunyai inisiatif sendiri untuk menggali sumur. Jadi, jangan hanya mengandalkan pemerintah saja,” cetusnya.
Meski demikian, kata dia, untuk membantu warga relokasi ini, pihaknya tidak akan tinggal diam dan akan berkoordinasi untuk mengupayakan mengatasi masalah ini secepatnya. “Bahkan kami sudah meminta bantuan propinsi untuk menindak lanjuti agar pemerintah propinsi bisa melakukan pemboran di daerah relokasi yang baru tersebut,” katanya. (GA. 334*)
