-->

Notification

×

Iklan

MER-C, KJS, dan MJC Gelar Pengobatan Gratis di Sanggar

Thursday, May 19, 2011 | Thursday, May 19, 2011 WIB | 0 Views Last Updated 2011-05-19T00:24:09Z
Bima, Garda Asakota.-
Medical Emergency Rescue Committee (MER-C), Komunitas Jalan Setapak (KJS) Bima-NTB, dan Mbojo Journalist Club (MJC) Bima, mengada¬kan pengobatan gratis di Desa Kore Kecamatan Sanggar Kabupaten Bima, Sabtu(14/5). Tiga rombongan ini tiba di Kecamatan Sanggar dan disambut oleh petugas dari Puskesmas maupun mas¬ya¬rakat setempat. Begitu tiba sekita pukul 11. 30 Wita, rombongan langsung menuju tempat pengobatan yang sudah disediakan oleh warga di Rt.11/Rw.04 dan Rt.09/Rw.04 Desa Kore.

Warga yang terserang berbagai jenis penyakit pasca banjir, diperiksa keseha¬tannya oleh tiga orang dokter dan bebe¬rapa orang perawat yang tergabung dalam komunitas tersebut. Pukul 12.30 wita pengobatan pertama dilakukan di lingkungan Rt.11/Rw.04 yang berlokasi di dermaga, kemudian dilanjutkan di lingkungan Balombo Rt.09/Rw.04 hingga pukul 16.30 wita.
Pantauan langsung wartawan, ter¬lihat anak-anak, orang dewasa maupun orang-tua yang sudah udzur mengantri untuk diperiksa kesehatannya. Bahkan anak-anak yang terserang penyakit kulit pun ikut serta bersama orang tuanya untuk diperiksa keluhan kondisi tubuh mereka pasca banjir.
“Setelah banjir anak-anak banyak yang mencret dan terserang penyakit kulit,” ujar Arifin Ahmad, Ketua Rt.09/Rw.04, yang saat itu juga ikut meme¬riksa kesehatannya.
Dijelaskannya, kendati banjir yang terjadi pada Sabtu (7/5) lalu tidak menelan korban jiwa, namun air setinggi satu meter itu cukup memberi rasa trauma begitu mendalam bagi warga setempat. Betapa tidak, banjir yang datang malam hari itu, membuat rasa takut akan terjadi sesuatu musibah yang besar dan mengerikan. “Pada waktu itu banjir datang dari arah selatan, untung saja air laut tidak pasang. Jika tidak, maka banjir akan terus menggenangi rumah kami,” kenangnya.
Pasca terjadinya banjir, diakuinya belum ada dari Pemerintah Kabupaten Bima melalui Dinas Kesehatan atau Puskemas terdekat yang turun dan melihat kondisi kesehatan warga. Jika ada yang sakit parah, pihaknya langsung membawanya ke Puskesmas, meskipun jenis penyakit yang diderita warga tidak ada yang begitu parah. “Di tempat kami sejumlah warga hanya menderita mencret dan penyakit kulit seperti gatal gatal saja,” akunya.
Melalui pengobatan gratis tersebut, dirinya dan warga merasa beryukur, karena masih ada anak muda yang per¬duli dan menyumbangkan tenaga dan jasanya untuk memperhatikan orang lain yang terkena musibah. “Tentu kami merasa bersyukur dengan kehadiran adik-adik semua. Lihat sekarang, warga berbondong datang memeriksa kesehatannya,” ucapnya syukur.
Sementara itu, relawan MER-C yang juga seorang petugas kesehatan, dr. Arif Budiman, mengatakan, pasca bencana, terutama banjir, warga rentan terserang berbagai jenis penyakit baik orang tua maupun anak-anak.
“Terutama kalangan anak-anak, seperti penyakit gatal-gatal, mencret dan berbagai penyakit kulit lainnya. Tidak hanya itu, yang paling banyak juga terjadi yakni Infeksi Saluran Pernapa¬san Akut (ISPA). Dari dua titik lokasi pengobatan, warga banyak mengidap penyakit ISPA dan gatal-gatal,” ujarnya.
Diakuinya, pengobatan gratis yang dilakukan pihaknya merupakan bentuk kepedulian untuk membantu warga yang terserang penyakit pasca banjir. Selain itu, kata dia, untuk memperkecil ruang kesusahan warga masyarakat Sanggar yang tertimpa bencana banjir.
“Inipun kami lakukan untuk menge¬tuk hati berbagai pihak lain agar mela¬kukan hal yang sama, dan bisa tergerak nuraninya memberikan bantuan lebih dari yang kami lakukan,” tandas dokter Arif Budiman. (GA. 334*)
×
Berita Terbaru Update