-->

Notification

×

Iklan

Walikota Akui Kucuran APBD Kota Bima Paling Kecil se NTB

Thursday, April 13, 2023 | Thursday, April 13, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-04-12T23:57:38Z

 

Walikota Bima, HM. Lutfi. Foto: Diskominfotik.




Kota Bima, Garda Asakota.-



Alokasi anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) Kota Bima diakui Walikota Bima, HM. Lutfi, SE, merupakan yang paling kecil se NTB.


Hal itu diungkapkannya saat bersilaturahim dengan perwakilan elemen warga Asakota di kantor Cama Asakota, Rabu sore (12/4/2023).


Menurut mantan anggota DPR RI dua periode yang memiliki jaringan luas di Pusat ini, meski alokasi anggaran APBD-nya paling kecil, namun Kota Bima harus berbangga diri sebab sudah anggarannya kecil tapi empat tahun berurutan turut di periode dirinya bersama Wakil Walikota Feri Sofiyan, SH, Kota Bima sudah meraih penghargaan pembangunan terbaik di NTB.


"Anggaran APBD-nya paling kecil di NTB, tapi empat tahun berturut turut sudah meraih penghargaan pembangunan terbaik di NTB.


Program bisa terserap dengan baik, sasarannya tepat. Kita yang anggarannya sedikit, tapi terbaik di NTB," ungkap Walikota yang beberapa bulan lagi akan mengakhiri masa jabatannya. 


Diakuinya, selama kepemimpinannya selalu memilih program yang berdasarkan tuntutan masyarakat, jadi bukan berdasarkan apa yang ada di kepala Walikota dengan Pejabat pejabatnya. 


"Nah, ini tertuang dalam RPJM, dituangkan dalam visa misi saya dalam lima tahun dengan harapan dapat meningkatkan kesejahteraan ekonomi, menekan inflasi, dan lain lain," katanya.


Di hadapan warga, Lutfi bercerita bahwa dalam pembangunan tahun pertama, bagaimana dia bertekad menekan angka kemiskinan agar tidak terpuruk, makanya ketika 2018 terpilih bersama Wakil Walikota Feri Sofiyan, pihaknya langsung menganggarkan 100 persen dana BPJS untuk masyarakat miskin di dalam APBD Perubahan 2018


"Makanya saya dapat penghargaan karena kebijakan saya di bidang BPJS ini. Cukup rekomendasi Rt, Rw, dan Lurah, warga miskin kesehatannya dibiayai oleh pemerintah daerah," katanya menggambarkan pembangunan yang telah dilakukannya di Kota kecil yang dulunya, sebelum pemekaran dari Kabupaten Bima adalah sebuah wilayah kecamatan yakni Kecamatan Rasanae.


Di bidang infrastruktur, Puskesmas dibenahi, disiapkan dokter spesialis dan membayar mahal keberadaan mereka di RSUD Kota Bima yang didatangkan dari Surabaya.


"Makanya saya harapkan masyarakat kita rujukannya di RSU Kota Bima. Amat rugi kalau kita loncat ke RSU lain," pungkasnya. (GA. 212*)

×
Berita Terbaru Update