-->
×

Iklan

Tahun Ini, Poltekpar Lombok Perluas Cakupan Wilayah Pendampingan Desa Wisata

Sunday, March 19, 2023 | Sunday, March 19, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-08-26T02:23:02Z


Direktur Poltekpar Lombok-NTB, Herry Rachmat Widjaja, saat menyampaikan sambutan diacara Forum Kehumasan Poltekpar Lombok di Desa Wisata Hijau Bilebante Lombok Tengah, Sabtu 18 Maret 2023.



Mataram, Garda Asakota.-

 


Direktur Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Herry Rachmat Widjaja, mengungkapkan Poltekpar Lombok di tahun 2023 ini memperluas cakupan program pendampingan dan pembinaan Desa Wisata yang ada di Provinsi NTB.

 


“Pada tahun 2021 dan 2022, kegiatan pendampingan Desa Wisata di NTB hanya dilakukan pada empat (4) Kabupaten di Pulau Lombok dan satu (1) Kabupaten di Pulau Sumbawa. Sekarang,  di tahun 2023 ini menjadi 10 Kabupaten dan Kota di NTB,” ungkapnya saat membuka kegiatan Forum Kehumasan Poltekpar Lombok di Desa Wisata Hijau Bilebante Lombok Tengah, Sabtu 18 Maret 2023.

 


Di tahun lalu, menurutnya, kegiatan pendampingan hanya dilangsungkan selama tiga (3) hari saja.

 


“Akan tetapi di tahun 2023 ini kegiatan pendampingannya dilakukan hampir selama 1 tahun dengan jenis kegiatan yang bersifat langsung dan tidak langsung,” timpal pria yang dikenal ramah ini.

 


Kegiatan pendampingan dan pembinaan Desa Wisata tersebut merupakan salah satu wujud dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang diembannya.

 


“Hal itu wujud dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Salah satu kegiatannya adalah kegiatan pengabdian masyarakat di sepuluh (10) Desa Wisata yang ada di 10 Kabupaten dan Kota yang ada di NTB. Salah satu Desa Wisatanya adalah Desa Wisata Giong Siu Babakan Kota Mataram,” ujarnya.

 


Kegiatan pengabdian masyarakat yang melibatkan dosen-dosen Poltekpar ini salah satu kegiatannya adalah dengan menggelar Focus Group Discussion (FGD)

 


“Kegiatan pengabdian masyarakat di Desa Wisata tersebut merupakan kegiatan dengan konsep yang mungkin dianggap lama, akan tetapi ditempat kami adalah hal yang baru,” terangnya.

 

 

Selama kegiatan pendampingan itu berlangsung, dosen-dosen Poltekpar menyiapkan waktu dan pikirannya untuk dimintai bantuan oleh pengelola Desa Wisata maupun Dinas Pariwisata untuk membahas terkait pengembangan Desa Wisata yang dibutuhkan di NTB.

 


“Ini merupakan sebuah model pendekatan atau skema yang kami siapkan di tahun 2023 agar kami bisa lebih dekat lagi dengan masyarakat, khususnya yang berkaitan dengan pengembangan Desa Wisata,” ujarnya.

 


Desa Wisata Hijau Bilebante sendiri menurutnya merupakan salah satu Desa Wisata yang pernah dibina oleh Poltekpar Lombok di tahun 2017-2018.

 


Pihaknya berjanji akan melakukan pembinaan pada 90 Desa Wisata yang ada di NTB. Hanya saja karena berbagai keterbatasan, hal itu akan dilakukan secara perlahan.

 


“Butuh waktu karena kondisi tidak semuanya bisa langsung disentuh,” timpalnya.

 

Lima Provinsi Menjadi Cakupan Pengembangan Poltekpar Lombok

 


Selain berkewajiban melakukan pengembangan sumberdaya manusia pariwisata di NTB sebagai salah satu sarana pendukung pengembangan destinasi super prioritas Mandalika, Poltekpar Lombok juga memiliki cakupan wilayah pengembangan sumberdaya manusia yang harus dikembangkan yakni di Kalimantan Timur dan Kalimantan Tengah serta Maluku dan Maluku Utara.

 


“Jadi ada 5 Provinsi yang menjadi tugas dan tanggungjawab Poltekpar Lombok untuk dikembangkan SDM-nya di Bidang Pariwisata,” sebutnya.

 


Menurutnya, sekarang ada tim Poltekpar yang ke Morotai untuk sebuah riset dan kajian setelah pada tahun sebelumnya ada juga kegiatan pengembangan dan Bimtek kepada masyarakat yang ada di Morotai.

 


“Demikian juga di Kalimantan Timur, tahun lalu juga Poltekpar Lombok menggelar kegiatan Bimtek kepada masyarakat yang ada di lokasi pembangunan IKN berada,” sebutnya lagi.

 


Poltekpar Lombok menurutnya saat sekarang tengah merintis atau sedang membuka program studi diluar kampus utamanya seperti PSBKU berada di Sragen yang nantinya akan menjadi cikal bakal berdirinya Poltekpar Sragen.

 


“Kemudian di Manado yang akan menjadi cikal bakal berdirinya Poltekpar Manado,” cetusnya.

 


Kuota Penerimaan Mahasiswa Baru Poltekpar Lombok Sebanyak 330 orang
 


Tahun Ajaran 2023 ini, Poltekpar Lombok akan menerima Mahasiswa Baru.

 


“Masing-masing Poltekpar punya kuotanya. Kuota penerimaan mahasiswa baru di Poltekpar Lombok sebanyak 330 orang di tahun 2023 ini,” kata Herry Rachmat Widjaja.

 


Pendaftarannya sendiri menurutnya sudah dimulai dan akan berakhir di tanggal 27 Mei 2023.

 


Ada dua jalur yang dapat dipilih untuk mendaftar sebagai mahasiswa baru di Poltekpar Lombok yaitu melalui Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi (SBMPT) dan melalui Seleksi Masuk Mandiri (SMN).

 


“Namun tentu dalam proses dan pelaksanaannya akan ada proses yang terbarukan yaitu akan ada tes Bahasa Inggris, Wawancara, Psikotes dan Kesehatan, atau yang disebut tes Skolastik. Dalam waktu dekat akan dibahas seperti apa pelaksanaan tes skolastik tersebut,” terangnya.

 


“Masyarakat tidak perlu ragu lagi untuk berkuliah di Poltekpar Lombok karena Program Studinya sudah terakreditasi  dan institusinya sudah terakreditasi,” pungkasnya. (GA. Im/Ese*)

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

×
Berita Terbaru Update