-->

Notification

×

Iklan

Anggaran Porprov Sebesar Rp7 M, Sekda NTB: Persiapan Berlangsung di Tengah Keterbatasan

Wednesday, January 11, 2023 | Wednesday, January 11, 2023 WIB | 0 Views Last Updated 2023-01-11T06:41:02Z

 

Sekda NTB, HL Gita Ariadi.



Mataram, Garda Asakota.-

 

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Nusa Tenggara Barat (NTB) mengungkapkan persiapan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) NTB yang akan digelar pada 18 Februari-26 Februari 2023 berlangsung ditengah segala keterbatasan.

 

"Ini persiapan Porprov di tengah segala keterbatasan. Meski begitu panitia optimis, kekurangan anggaran itu bisa teratasi," ujar Sekda NTB, Lalu Gita Ariadi usai memimpin rapat persiapan Porprov di Mataram, Senin 09 Januari 2023.

 

Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat mengalokasikan anggaran sebesar Rp7 miliar dari usulan Rp14 miliar yang diajukan untuk menyukseskan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) yang akan berlangsung pada 18 Februari 2023 mendatang.

 

"Dari Rp14 miliar kita mampu baru Rp7 miliar, sehingga masih ada kekurangan dari sisi anggaran," kata Sekda NTB lalu.

 

Ia menjelaskan dari usulan Rp14 miliar tersebut sebetulnya Pemprov NTB awalnya menyanggupi Rp10,5 miliar.

 

“Hanya saja setelah ada efisiensi anggaran alokasi yang tersedia menjadi Rp7 miliar, sehingga masih ada kekurangan Rp3,5 miliar,” ungkapnya.

 

Dari hasil rapat tersebut, panitia telah membuat skenario-skenario bagaimana menjalin kerjasama dengan instansi lain termasuk unsur Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun Badan Usaha Milik Swasta (BUMS). Tidak hanya itu seluruh OPD lingkup Pemprov diharapkan dapat berkolaborasi satu sama lain.

 

"Spiritnya gotong royong. Meski di tengah ketebatasn tapi panitia berkomitmen untuk melaksanakan dengan penuh tanggugjawab standar nasional dan ini langkah awal untuk mendapatkan gambaran road map menuju 20 mendali emas pada PON di Medan dan Aceh yang akan datang," paparnya.

 

Sekda menjelaskan Porprov kali ini menjadi titik awal NTB menyiapkan persiapan banyak hal. Termasuk ajang ini juga untuk membuat gambaran bagaimana NTB melakukan persiapan matang ketika menjadi tuan rumah PON bersama NTT pada 2028 mendatang.

 

"Segala hal kita persiapakan. Kita belajar menjadi panitia yang baik. menyiapkan venue-venue. Lalu apa kebutuhan akomodasi transporatasi yang perlu dipersiapkan," urainya.

 

Selain belajar menjadi tuan rumah dari even-even yang sudah ada tentunya banyak even skala nasional hingga internasional menjadi pelajaran juga dalam menyelenggakan kegiatan.

 

"Sehingga pada saat jadi tuan rumah PON 2028 kita benar-benar bisa sempurna," ujarnya.

 

PON yang berlangsung di Papua pada 2020 yang lalu menempatkan NTB berada diperingkat sembilan besar nasional. Tentunya pada pelaksanaan PON berikutnya NTB bisa diperingkat tujuh hingga lima besar.

 

"Kemarin kita pada posisi sembilan besar. kita dapat 15 Emas, Perunggu dan Perak. Kemudian sekarang kita ingin peringkat ke tujuh. Mudah-mudahan bisa menjadi peringkat lima dan sebagainya," katanya.

 

Sementara Ketua KONI NTB, Mori Hanafi mengaku anggara Rp7 miliar itu dirasa sangat kurang jika berkaca dari Porprov tahun-tahun sebelumnya.

 

"Ini anggaran sangat jauh dari kata cukup. Tetapi untuk persiapan Porprov sendiri hingga saat ini baru mencapai 75 persen," ujarnya.

 

Untuk menutupi kekurangan itu, pihaknya akan mencarikan sumber lain agar kebutuhan dana minimal bisa teratasi.

 

"Kita masih kurang Rp3,5 miliar. Insya Allah bisa kita tutupi dari sejumlah skema seperti sponsor, kita jual air minum juga. Belum lagi hal hal lain," imbuhnya.

 

Target NTB, pelaksanaanya harus berstandar nasional. Sebab NTB akan menuju PON 2028. Oleh karenanya persiapan intensif yang cukup mesti dilakoninya sejak awal tahun ini.

 

"Kita sudah target Porprov ini rasa PON, standar nasioanl. Kenapa? Karena kita mau menjuju PON 2028, kita optimis. Makanya di rapat panitia ini, kita sudah perbiki diri, efektivitas kerja akan berjalan lebih baik setelah pertemuan hari ini," pungkasnya. (GA. Im*)

×
Berita Terbaru Update