-->

Notification

×

Iklan

Anggota Dewan Nilai Sepi Minat Orang Luar NTB Nonton WSBK, Dispar Optimis Penonton WSBK Lampaui Target

Tuesday, November 8, 2022 | Tuesday, November 08, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-11-08T00:08:15Z
Anggota DPRD NTB, H Mori Hanafi (Kiri), Kadis Pariwisata NTB, Yusron Hadi (Kanan).



Mataram, Garda Asakota.-


Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), H Mori Hanafi, menilai sepinya minat orang luar NTB untuk menonton gelaran World Superbike (WSBK) Mandalika yang akan dilangsungkan pada 11-13 November 2022 ini, wajib menjadi pelajaran dan perbaikan dalam semua sektor kedepannya.


“Beberapa alasan kenapa orang-orang dari luar daerah tidak mau menonton WSBK tahun ini karena WSBK levelnya berada dibawah MotoGP sehingga fans WSBK itu tidak terlalu banyak. Hampir semua penyelenggaraan WSBK rata-rata penontonnya sepi,” kata anggota DPRD NTB dari Daerah Pemilihan (Dapil) VI ini kepada sejumlah wartawan, Senin 07 November 2022.


Alasan lainnya, kata Mori, rata-rata harga hotel dan losmen naiknya terlalu tinggi di tahun 2021 saat pelaksanaan event yang sama.


“Naiknya terlalu tinggi. Jadi masih banyak yang trauma sampe saat ini. Begitu pun harga makanannya mahal. Harga tiket pesawat pun juga mahal. Selain itu harga tiket WSBK juga mahal. Meski ada discount, akan tetapi hanya  discount 50% khusus yang ber-KTP NTB,” ungkapnya.


Alasan lainnya menurut pria yang kini menjabat juga sebagai Ketua Umum KONI NTB ini, promosi yang dilakukan tidak  mencerminkan bahwa WSBK ini adalah event kelas dunia.


“Promosinya sangat biasa bahkan normatif,” ujarnya.


Pihaknya mencontohkan biaya menonton MotoGP Malaysia dibandingkan dengan menonton WSBK atau MotoGP Mandalika.


Menurutnya, nonton MotoGP Malaysia biayanya sekitar Rp6 Juta untuk tiga (3) hari dua (2) malam. Tapi fasilitas yang didapatkan yakni hotel bintang 4, tiket pesawat, tiket nonton MotoGP, free transport Kuala Lumpur – sirkuit.


“Sementara,nonton WSBK/MotoGP Mandalika dengan biaya Rp 6 juta untuk empat (4) hari tiga (3) malam. Fasilitas hotelnya bintang dua (2) atau tiga (3) di Mataram dengan tiket menonton WSBK atau MotoGP. Biaya itu tidak termasuk tiket pesawat dan transport. Jadi kalau nonton WSBK atau MotoGP Mandalika perlu biaya minimal Rp12 juta. Bahkan kalau stay-nya didaerah Mandalika dapatnya hanya sekelas losmen,” kata Mori.


Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), Yusron Hadi, ST., mengatakan jumlah penonton yang sudah membeli ticket World Superbike (WSBK) Mandalika dari luar NTB sudah mencapai angka 20 ribu lebih.


Artinya, lanjut mantan Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi NTB ini, kalau diekuivalenkan dengan kebutuhan kamar berdasarkan asumsi satu kamar isi dua orang, maka ada sekitar 10 ribu kamar yang harus disiapkan.


“Sementara ketersediaan jumlah kamar kita baik itu hotel berbintang, non bintang, maupun homestay itu sekitar 21 ribuan. Itu berdasarkan data hasil pemetaan saat MotoGP lalu,” terang Yusron Hadi, kepada wartawan, Senin 07 November 2022.


Menurutnya, dititik-titik utama penginapan baik itu di Mandalika, Senggigi, maupun Mataram, ketersediaan kamar hotel masih tersedia.


“Belum lagi ditambah di Lombok Timur dan lainnya. Itu artinya bahwa masih kisaran 50-60% kamar terisi, dan ada space sekitar 40-50% yang masih tersedia di spot-spot utama ini,” paparnya.


Oleh karena itu, pihaknya mengatakan, tidak ada kekhawatiran bagi para pengunjung atau penonton WSBK Mandalika untuk mengunjungi atau menonton WSBK Mandalika karena hotel-hotel kita siap menyambut kedatangannya.


Selain itu, Yusron juga mengatakan beberapa hotel yang ada di Senggigi, Mandalika dan Mataram juga menjual paket-paket perjalanan.


Sementara untuk Gili Trawangan, menurutnya, karena sudah dibuka penerbangan Internasional banyak turis-turis asing yang datang dari Bali.


“Insha Alloh pada saat WSBK, akan terisi. Dan diantara para turis asing itu juga ada yang menonton WSBK,” cetusnya.


Sementara pantauan pihaknya terkait dengan harga kamar hotel dikawasan utama para penonton ini menginap seperti di Senggigi, Mataram maupun Mandalika relatif berada pada kisaran harga normal.


“Kalaupun terjadi kenaikan harga, itu wajar. Akan tetapi kenaikannya sangat normal,” cetusnya.


Apakah target 50 ribu lebih penonton dapat tercapai mengingat pelaksanaannya sudah semakin dekat?.


Pihaknya mengaku optimis target tersebut dapat tercapai dengan optimal.


“Insha Alloh, akan tercapai karena ada juga penonton yang berasal dari lokal NTB, apalagi dikenakan tarif 50% untuk ticketnya. Insha Alloh kalau 20-an ribu dari luar NTB, bisa 40-an ribu dari penonton lokal kan. Jadi bisa melampaui target 50 ribu penonton,” pungkasnya. (GA. Im*)

×
Berita Terbaru Update